Biografi Mamiek Prakoso

news-detailsMamiek Prakoso merupakan pelawak Indonesia yang lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 6 April 1961. Memiliki nama asli Mamiek Podang, anak ketiga dari 6 bersaudara itu mengawali karier sebagai anggota grup lawak Srimulat pada 1984.

Kakak dari penyanyi campursari Didi Kempot tersebut populer dengan ciri khas rambut yang dicat pirang pada bagian kiri dan kanan. Selain itu, Mamiek juga dikenal dengan kata-kata lawakannya seperti "makbedunduk" yang berarti sekonyong-konyong dan "maknjegagik" yang artinya tiba-tiba. Mamiek mendapat darah seni dari sang ayah, Ranto Edi Gudel, yang juga merupakan seorang pelawak dan seniman serba bisa pencipta lagu "Anoman Obong". Dari darah campursari ayahnya, Mamiek sempat merilis beberapa lagu seperti "Grojogan Sewu", "Ora Tak Gagas" dan "Cidro".

Mamiek merambah dunia akting lewat film pertamanya, "Kanan Kiri OK" pada 1989. Pada tahun yang sama Mamiek juga membintangi Makelar Kodok (1989). Dilanjutkan dengan film "Mas Suka, Masukin Aja-Besar Kecil I'ts Okay" (2008). Mamiek mendapatkan nominasi Piala Citra 2009 sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik dan memenangkan Pemeran Pembantu Pria Terpuji dalam Festival Film Bandung 2010 melalui film "KING" (2009).

Sejak vakumnya Srimulat di 2005, tayangan hiburan tradisional mulai hilang di pasaran. Hal ini membuat sutradara film, Charles Ghozali, prihatin dan mengangkat kembali Srimulat menjadi kisah layar lebar. Pada 2013, dirilislah film "Finding Srimulat". Mamiek beserta rekan Srimulat lainnya seperti Gogon, Tessy, dan Djujuk Djuwariah turut terlibat dalam film tersebut.
Air Mata Terakhir Bunda" yang juga dirilis 2013.

Mamiek memiliki tiga istri yaitu Surani, Srikandi dan Ati. Komedian yang dikenal ramah dan suka bergaul itu meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, 3 Agustus 2014 di usianya yang ke-53 akibat penyakit liver.