Filosofi kuno stoikisme semakin banyak dipelajari di era modern seperti saat ini. Nah, berikut 7 cara yang bisa Anda terapkan bila ingin hidup bahagia sesuai prinsip stoikisme.
- Sisilia Rizky Azalea
- Senin, 23 Mei 2022 - 09:33 WIB
WowKeren - Stoikisme (stoicism) adalah filosofi kuno yang kembali populer di era modern seperti sekarang. Filosofi ini dinilai cocok untuk milenial yang kerap cemas dan depresi berlebih. Pasalnya, prinsip stoikisme dipercaya dapat membuat hidup lebih tenang dan bahagia.
Pengertian dan sejarah stoikisme juga sudah sempat dibahas WowKeren di artikel sebelumnya. Meski berusia ribuan tahun, masyarakat modern ternyata banyak yang menganut filosofi kuno ini. Seorang filsuf terkenal asal Yunani, Epictetus menyebut stoikisme dapat dipelajari bagi mereka yang ingin hidup tenang.
"Dimulai dengan hal-hal yang tidak berharga, sedikit minyak yang tumpah, sedikit anggur yang dicuri, ulangi pada diri Anda: 'Dengan harga yang begitu murah, saya membeli ketenangan dan kedamaian pikiran'," kata Epictetus.
Meski banyak yang menginginkan, sebagian tak memahami dengan benar cara hidup stoikisme. Karena itu, WowKeren akan merangkumkan 7 cara hidup sesuai prinsip stoikisme agar lebih bahagia.
Bagi, kalian yang tertarik mempelajari stoikisme lebih dekat, Anda mengunjungi laman yang tepat. Penasaran seperti apa? Yuk, simak dalam artikel berikut ini.
(wk/Sisi)1. Sadari Banyak Hal Terjadi Di Luar Kendali
Penganut stoikisme paham bahwa banyak hal dalam hidup berada di luar kendali manusia. Mereka tak marah bila suatu keadaan tidak berjalan sesuai ekspektasi. Hal itu disampaikan oleh YouTuber Indonesia, Ferry Irwandi yang dikenal telah menganut stoikisme sejak lama.
"Menurut gue stoikisme adalah obat paling manjur untuk kegilaan era ini. Gue sekarang gak pernah terganggu apapun pencapaian dan perkataan orang lain karena itu di luar kontrol dan kendali gue. Loe benci sama gue ya sudah. Loe suka sama gue ya Alhamdulillah," jelas Ferry Irwandi.
2. Berpikir Rasional
Para stoikisme wajib memiliki pemikiran yang rasional. Filosofi Stoikisme meminta pengikutnya untuk terus melakukan yang terbaik dan bersiap pada kemungkinan terburuk. Hal itu yang lagi-lagi disampaikan oleh Ferry Irwandi.
"Bersikap rasional dan merespons semua hal dengan rasionalitas. Artinya, ketika kita akan melakukan sesuatu, kita berpikir kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Selalu lakukan yang terbaik dan bersiap untuk yang terburuk," papar Ferry Irwandi.
3. Bersyukur
Kunci hidup tenang ala stoikisme adalah bersyukur. Stop iri pada pencapaian orang lain dan mulai mensyukuri kehidupan sendiri. Seneca seorang filsuf Yunani yang memperkenalkan stoikisme menyebut kebahagiaan ada pada mereka yang bersyukur.
"Kebahagiaan sejati adalah menikmati saat ini, beristirahat dengan puas dengan apa yang kita miliki. Berkat terbesar umat manusia ada di dalam diri kita dan dalam jangkauan kita. Orang bijak puas dengan nasibnya, apa pun itu, tanpa mengharapkan apa yang tidak dimilikinya," kata Seneca.
4. Stop Mencari Pengakuan Orang Lain
Seseorang yang menganut stoikisme biasanya tak suka mencari pengakuan. Mereka tak akan risau dengan perkataan atau pandangan orang lain. Seorang penulis bernama Ludwif Edestein dalam bukunya "The Meaning of Stoicism" menyebut haus pengakuan hanya akan menyengsarakan hidup.
"Salah satu hal tersulit yang harus dilakukan dalam hidup adalah berhenti mencari pengakuan orang lain. Sifat haus akan pengakuan inilah yang akan menyengsarakan hidup Anda," tulis Ludwig Edelstein.
5. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri
Salah satu prinsip stoikisme lainnya adalah berhenti membandingkan diri sendiri. Meski sulit, hal ini dipercaya akan membuat hidup lebih tenang. Filsuf Yunani terkenal, Marcus Aurelius menyebut cara ini membuat Anda lebih menikmati hidup.
"Mungkin butuh kerja keras. Tapi semakin Anda tidak membandingkan diri dengan orang lain, semakin Anda menikmati hidup Anda dan kehidupan yang Anda inginkan," pesan Marcus Aurelius.
6. Ikhlas Menerima Kegagalan
Cobalah untuk belajar ikhlas menerima kegagalan. Cara ini biasa dilakukan penganut stoikisme agar hidup lebih tenang. Ketenangan itu dirasakan sendiri oleh Ferry Irwandi. Dengan ikhlas, Ferry menemukan manfaat yang begitu besar dalam hidupnya.
"Kalau gagal ya sudah. Ruginya apa, tapi kalau berhasil ya Alhamdulillah bermanfaat buat gue. Stoikisme membuat gue ikhlas menerima kegagalan. Hidup lebih tenang," ungkap Ferry Irwandi.
7. Perbanyak Mencintai Diri Sendiri
Terakhir yang tak boleh ditinggalkan adalah perbanyak mencintai diri sendiri. Dengan begitu, pikiran dan jiwa menjadi lebih bahagia. Hal ini yang biasa dilakukan para stoikisme. Pandangan itu dibenarkan oleh Marcus Aurelius.
"Dengan mencintai diri sendiri dan menghargainya, Anda akan menyenangkan diri sendiri dan lebih selaras dengan sesama manusia," kata Marcus Aurelius.
Nah, menarik bukan bahasan WowKeren tentang filosofi stoikisme kali ini? Semoga artikel di atas membantu sobat WowKeren mencapai hidup tenang ala stoikisme. Usai cara, manfaat hidup stoikisme juga akan dibahas dalam artikel selanjutnya. So, nantikan ya. See you!