Tanah longsor menimpa Desa Sinaresmi di Kabupaten Sukabumi pada 31 Desember 2018 kemarin, tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 02 Januari 2019 - 08:55 WIB
WowKeren - Tanah longsor menimbun puluhan rumah di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada 31 Desember 2018 kemarin. Tercatat ada sekitar 30 rumah yang tertimbun tanah dalam peristiwa tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, terus memberikan update mengenai peristiwa tersebut lewat akun Twitter-nya. Ia juga membagikan video fenomena tanah longsor tersebut.
Longsor terjang dan timbun puluhan rumah di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada 31/12/2018 sore. Cuaca hujan. BPBD dan aparat menuju lokasi longsor untuk melakukan evakuasi korban dan penanganan darurat. pic.twitter.com/NWYgLrCQZi
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 31, 2018
Tim evakuasi gabungan juga terus melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah. Tercatat, hingga 1 Januari 2019 pukul 14.00 WIB, sudah ada 13 korban jiwa yang ditemukan.
"Hingga tadi siang," ujar Komandan Resor Militer 061 Suryakencana, Kolonel Muhammad Hasan, di posko bencana, Senin (1/1). "Kami kembali menemukan 13 korban dalam kondisi meninggal dunia."
Dengan demikian, korban meninggal dunia yang telah berhasil ditemukan berjumlah 15 orang. Karena sebelumnya pada 31 Desember 2018 malam, tim evakuasi telah menemukan 2 korban jiwa.
Karena sempat ada kesimpangsiuran data, Hasan memastikan bahwa korban yang masih tertimbun berjumlah 35 orang. Dengan penemuan 15 jenazah ini, berarti masih tersisa 20 orang dalam pencarian.
"Perlu kami sampaikan, sempat ada kesimpangsiuran data. Jumlah warga yang berada di kampung itu sebanyak 101 jiwa," terang Hasan. "Terus ada satu orang bayi yang meninggal di rumah sakit. Jadi datanya sebanyak 15 korban yang sudah ditemukan termasuk bayi yang meninggal di rumah sakit."
Proses pencarian dan evakuasi korban tertimbun longsor Sukabumi dilakukan menggunakan sejumlah alat berat. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pencarian. "Tadi kami menggunakan beberapa alat berat untuk memudahkan proses pencarian," terang Hasan.
(wk/Bert)