TNI Temukan Fenomena Mengejutkan di Dasar Laut Selat Sunda Pasca Tsunami
Nasional

Berdasarkan hasil survei tahun 2016 dan akhir tahun 2018, Gunung Anak Krakatau menunjukkan telah mengalami perubahan.

WowKeren - Tak hanya dari udara, para ahli juga memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau dari laut. Adalah Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), yang melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Anak Krakatau dengan KRI Rigel-933.

TNI menemukan adanya pendangkalan pada dasar laut di Selat Sunda pasca tsunami beberapa waktu lalu. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pushidrosal, Laksda Harjo Susmoro.

Ia menjelasakan bahwa dari data hasil survei hidro-oseanografi Pushidrosal 2016 dan data Multi Beam Echosounder (MBES) hasil survei Tim Pushidrosal pada 29 hingga 30 Desember 2018, menunjukkan adanya perubahan kondisi perairan di sekitar Anak Krakatau. Diketahui bahwa laut di selatan gunung api tersebut mengalami pendangkalan sekitar 20-40 meter.

Pendangkalan ini masih berkaitan dengan aktivitas erupsi Anak Krakatau. Tumpahan magma serta material longsoran yang jatuh ke laut terakumulasi sehingga menyebabkan dasar laut menjadi naik.


Selain adanya pendangkalan, TNI juga menemukan fakta lain terkait perubahan bentuk tubuh Anak Krakatau. Harjo melanjutkan, Anak Krakatau telah kehilangan sepertiga bagian tubuhnya di lereng sebelah barat sebesar 401.000 meter persegi. Hal ini menyebabkan terbentuknya cekungan kawah menyerupai teluk.

“Selain itu dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 m2 atau lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang,” kata Harjo dalam situs TNI AL pada Rabu (2/1). “Dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.”

Pushidrosal sendiri bertugas melakukan survei investigasi saat bencana alam maupun kecelakaan di laut. Tujuannya adalah untuk menjamin keselamatan navigasi dan agar kapal-kapal dapat berlayar dengan aman.

Data yang diperoleh dari survey diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para peneliti maupun akademisi untuk dianalisis lebih jauh. Hasil ini diharapkan mampu memberikan informasi fenomena terkait tsunami di Selat Sunda.

Lebih jauh, pihak Pushidrosal berharap agar ada penelitian ilmiah yang berangkat dari hasil survei tersebut untuk menghasilkan peta khusus tematik bencana di Banten. Hal ini akan sangat membantu baik masyarakat maupun pemerintah dalam penanggulangan bencana.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru