Ketegangan Meningkat, Tiongkok Rilis Peringatan Perjalanan ke Amerika Serikat
Dunia

Ketegangan antara dua negara meningkat menyusul vonis mati yang diberikan Tiongkok pada seorang warga Kanada yang terlibat narkoba.

WowKeren - Konflik yang terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat memanas usai vonis hukuman mati yang diberikan Tiongkok kepada warga negara Kanada yang terlibat narkoba. Sebelumnya, keluhan atas vonis tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Namun, pemerintah Tiongkok justru meminta Trudeau untuk tak ikut campur dalam urusan hukum yang berlaku di Tiongkok.

Seorang warga Kanada yang dijatuhi hukuman mati karena terlibat kasus narkoba ini bernama Robert Loyd Schellenberg. Ia terbukti menyelundupkan narkoba jenis metamphetamine atau sabu. Sebelumnya, ketegangan antara dua negara ini juga dipicu kasus lain. Penahanan Direktur Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, yang terjadi tahun lalu adalah salah satunya.

Meng Wanzhou ditangkap pada awal Desember tahun 2018 lalu oleh kepolisian Kanada. Ia ditangkap akrena tuduhan melanggar sanksi Amerika Serikat terhadap Iran. Anak pendiri perusaahan Huawei ini saat ini tengah menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat.


Akibat beberapa ketegangan tersebut, Tiongkok akhirnya mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang henda pergi ke Amerika Serikat. Tak hanya itu, Tiongkok juga memberikan peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat. Mereka diminta melindungi perangkatnya saat melakukan perjalanan.

“Imbauan perjalanan China itu termasuk memperingatkan perjalanan ke negara lain yang termasuk dalam pakta sharing intelijen Lima Mata Intelijen, yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru,” ungkap laporan Bloomberg seperti dilansir Reuters pada Rabu (16/1).

Di sisi lain, kekecewaan yang disampaikan Trudeau menyusul penetapan vonis mati bagi warga Kanada tersebut juga disampaikan kuasa hukum terdakwa. Kuasa hukum bernama Zhang Dongshuo menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan memori banding terkait putusan hukuman mati yang diterima seorang warga Kananda tersebut.

Menyebut bahwa jaksa tidak punya bukti baru terkait kliennya yang diduga terlibat sindikat narkoba, Zhang menduga bahwa ini merupakan vonis balas dendam untuk penahanan Meng Wanzhou. "Keluarga Schellenberg sangat peduli dengan Robert kami yang sedang menghadapi situasi sulit di China," ungkap kuasa hukum Schellenberg seperti dilansir dari CNN.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait