Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Kian Melejit, Selisih Tinggal Satu Digit dengan Jokowi-Ma'ruf
Instagram/sandiuno
Nasional

Sandiaga tak ambil pusing dengan hasil survei lembaga lain sebab ia hanya mengedepankan survei internal dalam menyusun strategi.

WowKeren - Gelaran Pilpres 2019 makin dekat. Debat Capres perdana pun sudah diselenggarakan. Meski demikian, masih ada waktu bagi kedua Paslon baik Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mengerek elektabilitas masing-masing.

Sebagai Paslon penantang, Prabowo-Sandiaga tentu harus lebih getol dalam melakukan kampanye. Hal itu telah dibuktikan oleh Sandiaga dengan mengunjungi 1.000 titik di Indonesia. Namun, itu bukanlah satu-satunya cara menggaet simpati rakyat. Ada debat Pilpres yang juga bisa mempengaruhi publik dalam membuat keputusan calon mana yang akan dipilih.

Survei internal yang dilakukan oleh kubu Prabowo menyatakan bahwa elektabilitas Paslon nomor urut 02 sudah melebihi angka 40 persen. Seakan mendapat angin segar, elektabilitas tersebut kian melejit hingga hanya menyisakan satu digit selisihnya dengan kubu Jokowi.

Hal tersebut dikemukakan oleh Sandiaga. Meski selisih elektabilitas kian menipis, ia dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) tidak akan mudah berpuas diri. Mereka akan terus bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik.


"Selisih sudah single digit," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (31/1). "Tapi kami mesti kerja keras. Kami sudah lewat 40 persen dan single digit."

Perlu dicatat bahwa survei tak hanya dilakukan oleh pihak Prabowo-Sandiaga. Ada banyak lembaga yang juga merilis survei mereka dengan hasil yang berbeda-beda. Survei LSI misalnya. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul di angka 54,8 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga tertinggal jauh di 31 persen.

Meski demikian, Sandiaga tak gentar. Ia menyebut akan tetap berpegang teguh pada hasil survei internal yang dilakukan oleh pihak BPN. Sebab menurut Sandiaga, hasil survei ada yang memang sengaja dibuat sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk membangun opini publik.

"Teman-teman bisa lihat survei mana," jelas Sandiaga. "Kami syukur Alhamdullilah bisa jadi tambahan masukan. Tapi survei ini ada yang untuk menggiring opini, ada yang untuk membangun strategi."

Sandiaga sendiri enggan merilis hasil survei internal yang dimaksudnya itu. Sebab, hal itu sangat penting bagi timnya untuk menyusun strategi ke depan. "Survei internal kami tidak akan kami rilis karena untuk membangun strategi. Dan terbukti efektif," lanjut Sandiaga.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru