BPN Prabowo Siap Laporkan Video yang Sebut NU Jadi Fosil Jika Jokowi-Ma'ruf Kalah
Nasional

Apa yang disampaikan dalam video tersebut dinilai sangat merugikan Prabowo-Sandiaga.

WowKeren - Video kampanye hitam semakin marak menjelang semakin dekatnya gelaran Pilpres 2019. Jika beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan video emak-emak yang menyudutkan Joko Widodo alias Jokowi, kali ini kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga tak kalah dibuat resah dengan video yang beredar belum lama ini.

Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat seorang ulama yang mengatakan bahwa NU akan menjadi fosil jika Ma'ruf Amin kalah. Terkait hal ini, Badan Pemenangan Nasional (BPN) akan mengambil langkah lanjut.

Wakil Ketua BPN Yandri Susanto mengatakan pihaknya akan melaporkan video itu. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam video tersebut merupakan fitnah. Adapun video itu diambil saat gelaran acara doa untuk Ma'ruf.

Menurut Yandri, beredarnya video tersebut sangat merugikan pihak Prabowo. Untuk itu, ia akan menempuh jalur hukum.

"Kita BPN melalui bidang hukum pasti melaporkan itu," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, rabu (20/3). "Karena sangat merugikan 02. Langkah hukum akan kami tempuh."


Dalam video tersebut, seorang ulama juga menyebutkan bahwa jika Jokowi-Ma'ruf kalah maka sudah tidak akan ada lagi tahlil di Istana. Menurut Yandri, pernyataan tersebut merujuk pada kemenangan Prabowo-Sandiaga. Dengan kata lain, ulama tersebut secara tidak langsung menuduh Prabowo-Sandiaga yang akan meniadakan tahlil.

"Nah ini kita tahu Paslon Capres hanya 02. 01 dan 02," jelas Yandri. "Artinya kalau ulama yang tadi katakan berarti kan Prabowo-Sandi. Berarti yang dituduh Prabowo-Sandi."

Yandri menilai bahwa pihak berwenang seharusnya bisa lebih tanggap menyikapi hal ini. Mereka seharusnya segera mengambil langkah sebelum adanya laporan. Apalagi Ma'ruf diketahui juga hadir di acara tersebut.

"Ada Cawapres bersebelahan dengan yang berbicara. Kontestasi Pilpres," ujar Yandri. "Menurut saya kalau Bawaslu nunggu laporan tentu agak aneh juga harusnya pro aktif."

Sementara itu, Muhammadiyah mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir akan hal tersebut. Sekretaris Umum Pengurus pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengingatkan agar agama tidak dibawa ke dalam ranah politik karena sangat rentan untuk dimanipulasi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru