Demokrat Bongkar Fakta Soal Survei Internalnya yang Sebut Prabowo 62 Persen dan Jokowi 38 Persen
Nasional

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo, Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan bahwa justru Partai Demokrat lah yang menyebut Prabowo menang 62 persen.

WowKeren - Partai Demokrat kini agaknya tengah berselisih paham dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meski juga tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Usai Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, menyebut ada setan gundul di kubu Prabowo, Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengungkapkan bahwa justru Partai Demokrat lah yang menyebut bahwa Prabowo menang 62 persen.

Survei internal Partai Demokrat yang menyebut Prabowo 62 persen dan Joko Widodo 38 persen itu tertulis dalam berita pada tahun 2018. Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrat pun buka suara dan menjelaskan perihal survei tersebut.

Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, menegaskan bahwa survei tersebut dibuat untuk memutuskan ke mana arah dukungan Partai Demokrat dalam Pilpres 2019. Sebanyak 62 persen kader ingin berkoalisi ke Prabowo, sedangkan 38 persen sisanya ingin ke Jokowi.

"Itu berita Agustus 2018 ya, sebelum pencapresan, di mana Demokrat membuat survei internal sebelum memutuskan berkoalisi dengan siapa," ujar Jansen pada Senin (6/5). "Di mana dari survei internal tersebut 62 persen kader menginginkan di Pilpres nanti Demokrat berkoalisi dengan Pak Prabowo saja. Dan 38 persen berkeinginan Demokrat koalisi dengan Pak Jokowi."


Didasarkan pada hasil survei itulah, Partai Demokrat kini tergabung dalam koalisi Prabowo-Sandi. Dengan tegas Jansen menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan survei hasil suara Pilpres yang menyebut Prabowo menang 62 persen.

"Jadi itu bukan survei bahwa Prabowo akan menang Pilpres ini 62 persen ya, atau di Pemilu 2019 ini hasilnya real count-nya Pak Prabowo akan menang 62 persen," ungkap Jansen. "Dalam rezim pemilu langsung, rekor kemenangan Pilpres kita sampai saat ini masih dipegang Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebesar 60,8 persen di masa kegemilangan pemerintahan beliau di Pemilu 2009."

Menanggapi pernyataan HNW sendiri, Jansen menyebut Wakil Ketua Majelis Syuro PKS tersebut salah paham. Ia menilai HNW kebingungan dengan angka yang sama-sama 62 persen.

"Jadi atas dasar itu tidak mungkin kami mengatakan Pak Prabowo akan menang 62 persen di Pemilu 2019 ini. Karena keyakinan kami Pak Jokowi yang incumbent saja pun sulit untuk melampaui rekor itu melihat pemerintahannya yang tidak terlalu memuaskan rakyat," ujar Jansen. "Jadi kalau berita Agustus itu yang menjadi sumber pernyataan Pak HNW, maka jelas beliau salah memaknai angka tersebut. Karena itu, jelas hasil survei internal Demokrat meminta pandangan kepada semua kader kami se-Indonesia ini terkait kita akan berkoalisi dengan siapa di Pilpres 2019 ini. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan hasil Pilpres. Kebetulan saja angkanya mirip sama-sama 62 persen jadi menyebabkan 'confuse' bagi yang tidak teliti membacanya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait