Sindir Amien Rais Soal Aksi Kedaulatan Rakyat 22 Mei, Ruhut Sitompul: Mimpi Kali Ye
Nasional

Ruhut Sitompul menyindir tokoh yang menyerukan gerakan Kedaulatan Rakyat, yakni Amien Rais, dan menilai aksi itu hanyalah sekadar 'mimpi' bagi BPN Prabowo-Sandi.

WowKeren - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencetuskan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat pada 22 Mei mendatang. Gerakan itu disebut akan berlangsung di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Menanggapi gerakan tersebut, anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul, pun buka suara. Ruhut menyindir tokoh yang menyerukan gerakan tersebut, yakni Amien Rais, dan menilai aksi itu hanyalah sekadar "mimpi" bagi BPN Prabowo-Sandi.

"Mimpi kali ye. Tegas saya katakan itu, sudahlah," tutur Ruhut dalam tayangan iNews Sore, dilansir kanal YouTube "Official iNews" pada Senin (20/5). "Karena tokoh yang awal mengatakan people power malu-malu kucing sudah mengatakan kedaulatan rakyat. Itulah si Amien Rais."

Tak hanya itu, Ruhut juga mengomentari soal Bawaslu yang memutuskan KPU melanggar prosedur penginputan data ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Menurut Ruhut, putusan tersebut menepis anggapan bahwa KPU dan Bawaslu memihak TKN Jokowi-Ma'ruf.


"Jadi kaitan dengan Bawaslu, Situng KPU, terbuka kan semua mata? Mantap kan Bawaslu?" tutur Ruhut. "Karena selama ini kan kalian bilang Bawaslu, KPU, itu di bawah kami. Nyatanya lihat."

Selain itu, Ruhut juga mengimbau agar masyarakat tidak takut dengan rencana gerakan pada 22 Mei mendatang. "Imbauan kami kepada semua masyarakat, jangan takut. Itu penting karena kerja mereka nakut-nakuti. Percayakan kepada TNI dan Polri," tegas Ruhut.

Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengimbau agar tidak terjadi aksi saat pengumuman 22 Mei nanti. Pasalnya, di hari tersebut dikhawatirkan akan terjadi penyerangan terhadap massa.

BPN Prabowo-Sandi justru menilai imbauan tersebut bisa menebar ketakutan di tengah masyarakat. Sebab, cara yang sama pernah digunakan oleh polisi untuk meredam aksi 411 dan 212. Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut bahwa imbauan semacam ini tak lebih dari narasi teroris politis yang diulang-ulang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait