Jadi Target Pembunuhan, Moeldoko Kini Dikawal Kopassus
Nasional

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai bahwa ancaman semacam itu adalah risiko dari profesinya sebagai pejabat negara sehingga ia tidak gentar menghadapinya.

WowKeren - Sejumlah tersangka telah diamankan terkait kerusuhan yang terjadi pada Rabu (22/5) di Jakarta. Polisi mengungkap bahwa empat orang tokoh nasional menjadi target pembunuhan dalam Aksi 22 Mei itu, termasuk Menko Polhukam Wiranto dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku bahwa dirinya juga menjadi salah satu dari target pembunuhan. Meski demikian Moeldoko menanggapinya santai karena menilai hal itu sebagai risiko tugas sebagai pejabat negara.

"Termasuk saya juga kalau nggak salah, apa yang mau dikomentari?" kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Selasa (28/5). "Itu kan maunya dia (pembunuh), kalau kita mah risiko dari tugas lah. Biasa."

Menyikapi hal ini, Moeldoko mengatakan bahwa dirinya mendapat pengamanan ekstra. Ia mengaku bahwa sebetulnya ia kurang setuju dengan usul tersebut. Namun karena banyak yang mengingatkan, ia pun memutuskan untuk dikawal oleh 2 orang Kopassus.


"Tadinya saya nggak suka dikawal-kawal gitu, sekarang apa boleh buat karena banyak yang mengingatkan," ujar Moeldoko. "Dua orang saja. Dari Kopassus."

Sebetulnya, ia tidak tahu alasan pasti mengapa dirinya ikut ditargetkan dalam rencana pembunuhan itu. Sebab, ia selama ini hanya menjalankan tugas untuk menegakkan kedaulatan negara.

"Bagi saya gini loh, yang kita tegakkan kedaulatan negara, tidak ada yang lain. Wong saya dilahirkan prajurit untuk itu, sekarang pun nggak berubah sikap saya," tegas mantan panglima TNI tersebut. "Yang mana siapa pun nyata-nyata mengganggu kedaulatan negara, itu bagian tugas yang nggak bisa diabaikan."

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap siapa saja empat orang yang menjadi target dalam Aksi 22 Mei. Hal itu diketahui lewat berita acara pemeriksaan terhadap tersangka kepemilikan senjata api ilegal. "Mereka menyampaikan nama, betul Pak Wiranto. Kedua adalah Pak Luhut, Menko Maritim. Yang ketiga itu adalah Pak Kabin (Kepala BIN). Yang keempat adalah Pak Gories Mere," jelas Tito di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Selasa (28/5).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait