Sandiaga Uno Tolak Dugaan Prabowo Dalang Di Balik Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional
Nasional

Sekali lagi Sandiaga menekankan bahwa Prabowo dan BPN selalu menghendaki jalur yang konstitusional. Mereka tidak pernah mau mengambil tindakan kekerasan dan di luar koridor hukum.

WowKeren - Sandiaga Uno meminta semua pihak untuk menjaga 4 tokoh nasional yang disebut menjadi incaran pembunuh bayaran di aksi 21-22 Mei lalu. Calon wakil presiden nomor urut 02 ini menegaskan bawa kekerasan tidak boleh mendapat tempat di Indonesia.

"Kita harus lindungi para pejabat tersebut," ujar Sandi di Media Center BPN, Jakarta, Rabu (28/5), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia. "Harus kita pastikan tindak kekerasan mengancam seperti itu tidak mendapatkan tempat di demokrasi kita, bangsa dan negara Indonesia."

Sandiaga pun meminta aparat kepolisian untuk segera mengungkap kerusuhan tersebut secara rinci. Kerusuhan tersebut, kata Sandiaga merupakan ancaman serius, terutama bagi pejabat negara. Karenanya, khalayak berhak untuk mengetahui hasil investigasi aparat kepolisian. "Supaya tidak ada keraguan lagi," kata Sandi.

Selain itu, Sandi menjelaskan bahwa kerusuhan pada 21-22 Mei lalu berbeda dengan aksi damai yang dilakukan pendukungnya di kantor Bawaslu. Dia pun menampik Prabowo dan BPN menjadi dalang sekaligus penyandang dana para pembunuh bayaran yang mengincar 4 tokoh nasional.


Sekali lagi dia menekankan bahwa Prabowo dan BPN selalu menghendaki jalur yang konstitusional. Mereka tidak pernah mau mengambil tindakan kekerasan dan di luar koridor hukum.

"Kami sudah mengecam kerusuhan tersebut dan sangat prihatin," ucap Sandi. "Kami ingin ada investigasi dan biarkan investigasi ini yang akan membuka tabir seterang benderangnya agar tidak ada lagi pertanyaan di masyarakat."

Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa terdapat 4 tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan dalam kerusuhan Aksi 22 Mei. Keempat tokoh nasional tersebut adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal sebelumnya menyebut sudah ada enam tersangka yang dijerat terkait hal tersebut. Keenamnya adalah HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait