Polisi Siapkan Sel Khusus Untuk Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura
Twitter/angga_purenda
Nasional

Pelaku akan langsung menempati sel setelah Densus 88 selesai memeriksa. Dari pemeriksaan sebelumnya terungkap pelaku sudah terpapar radikalisme dan berusaha menyebarkan ke pihak lain.

WowKeren - Kasus bom bunuh diri yang menyasar Pos Pengamanan (Pospam) di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah akan memasuki babak baru. Kondisi pelaku yang disebut semakin membaik membuat pelaku memungkinkan untuk segera menjalani pemeriksaan intensif oleh Densus 88. Untuk itulah polisi disebut menyiapkan sel khusus yang terpisah untuk bomber ini.

"Kita siapkan tahanan terpisah," jelas Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (11/6). "Jika pemeriksaan (oleh Densus 88) selesai (pelaku) langsung menempati tahanan. Karena sejak awal pemeriksaan sudah ditetapkan (sebagai) tahanan oleh Densus 88."

Dalam pemeriksaan itu, ujar Rycko, diharapkan Densus 88 dapat mengungkap sejauh mana pemahaman pelaku terhadap paham radikalisme. Pasalnya dalam pemeriksaan sebelumnya terungkap bahwa pelaku telah terpapar radikalisme dan kemungkinan telah menyebarkan paham tersebut ke pihak lain.

"(Pemeriksaan) untuk mencari tahu sejauh mana bisa berhubungan langsung sampai mau terima paham kekerasan kepada siapa," tuturnya seperti dilansir dari Okezone News pada Rabu (12/6).


Sebelumnya diketahui seorang pria berusaha meledakkan diri di Pospam Kartasura pada Selasa (4/6) malam. Naasnya bom tersebut meledak sebelum mencapai Pospam dan justru mengakibatkan pelaku terluka dan akhirnya dirawat di RS Bhayangkara Semarang. Tercatat tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Belakangan terungkap sosok pelaku tersebut. Pelaku diketahui bernama Rofik Asharudin (22), seorang warga asal Kranggan Kulon Wirogunan Kartasura, Sukoharjo. Rofik menganggap dirinya sudah dibaiat oleh pimpinan jaringan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakar Al Baghdadi melalui media sosial Facebook pada akhir 2018.

"(Pelaku) berkomunikasi dengan pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. 2018 akhir berbaiat kepada Baghdadi," jelas Rycko pada Rabu (5/6). "Kemudian diajarkan cara membuat bahan peledak. Diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya, membuat mercon dibagi ke anak-anak, latihan di belakang rumah yang ada sawah."

Sekalipun mengaku sudah dibaiat pimpinan ISIS, polisi menyebut Rofik beraksi sendiri alias "lone wolf". "Aksinya masih lone wolf. Cuma untuk jaringannya apakah dia masuk dalam jaringan terstruktur atau dia sleeping cell dari ISIS saja, itu masih kita dalami," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (4/6).

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru