KPU Hanya Ajukan Saksi Ahli, BW Sebut Terlalu Percaya Diri
Nasional

Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga itu bahkan menganalogikan kesombongan KPU dengan kesombongan Firaun. Ia menilai KPU sombong karena hanya membawa 2 saksi ahli.

WowKeren - Sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih digelar di Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam persidangan tersebut, seluruh pihak yang bersengketa berhak menghadirkan 15 saksi fakta dan 2 saksi ahli.

Bila Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga menggunakan seluruh kesempatan tersebut dan menghadirkan 17 saksi di persidangan, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) justru mengambil langkah berbeda. Pihak Termohon dalam sengketa Pilpres itu justru hanya menghadirkan seorang saksi ahli.

Saksi ahli tersebut bernama Profesor Marsudi Wahyu Kisworo. Ia merupakan seorang pakar IT yang bertugas menjadi arsitek Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU sejak 2004.

Situasi ini pun dikomentari oleh Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW). BW menilai KPU terlalu percaya diri, bahkan disebut terlalu sombong dalam sidang tersebut.


"Mereka terlalu overconfident kan. Dari 300 halaman, yang dibacakan 30 halaman," jelas BW di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/6). "Ini kan overconfident. Kalau pakai bahas lain, mereka terlalu sombong. Saya tak ingin menjadi orang yang sombong."

BW mengatakan pihaknya berupaya membuktikan kecurangan pada Pilpres 2019. Tapi, menurutnya, KPU terlihat sombong selama pelaksanaan sidang sengketa ini.

"Kalau teman-teman itu sedang menunjukkan kesombongannya dan kesombongan ini bukan soal biasa," katanya, dilansir dari DetikNews. "Firaun dulu juga sombong. Jadi kalau belajar kesombongan, zaman Firaun sudah ada. Makanya kami tak mau jadi orang yang sombong."

Tak hanya mengomentari sikap KPU, BW pun menilai saksi ahli yang dihadirkan tidak memberikan keterangan yang benar. Menurut informasi yang BW peroleh, Marsudi melakukan kebohongan mengenai desain Situng KPU.

"Dia (Marsudi) bilang mendesain sejak 2004. Saya dengar dari Profesor Nasarudin itu nggak benar itu. Kalau soal desain mendesain dia berbohong," paparnya. "Kalau benar pernyataan Bu Chusnul Khoriah bahwa dia bohong, dia yang desain website, maka kemudian ada problem."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait