Banyak Pegawai Masih Lulusan SMA, TransJakarta Beri Beasiswa Kuliah untuk Sopir
Nasional

Seperti diketahui, PT TransJakarta merupakan salah satu Badan Usaha milik Daerah (BUMD) yang paling banyak memiliki SDM, mayoritas dari mereka masih lulusan SMA.

WowKeren - PT TransJakarta memberikan kesempatan bagi seluruh karyawan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Hal tersebut berkat adanya kerjasama antara PT TransJakarta dengan Universitas Paramadina untuk membuka jalur beasiswa bagi sopir dan petugas lapangan.

"Kami berharapnya program ini bisa diikuti oleh mereka driver, pramudi dan yang menjaga pintu-pintu di lapangan," kata Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono di kantornya, Jakarta, Jumat (19/7). "Mereka bisa berkesempatan melanjutkan kuliah gratis."

Para karyawan yang mendapat beasiswa tersebut bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tanpa dikenakan biaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pihak TransJakarta hanya menyediakan sepuluh kuota. Lima orang untuk pegawai dan lima orang lagi untuk anak pegawai yang ingin melanjutkan kuliah.


Bagi karyawan yang mendapatkan beasiswa ini, mereka harus bisa menjaga prestasi mereka misalnya dengan mendapatkan nilai IPK 3. Hal tersebut menjadi syarat ketentuan penerimaan beasiswa ini. "Tentu saja mereka harus melalui seleksi dan ada persyaratan khusus misalnya tetap memenuhi IPK 3 dan sebagainya," ujar Agung.

Seperti diketahui, TransJakarta merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang paling banyak memiliki SDM hingga berjumlah ribuan. Sebanyak 80 persen dari jumlah tersebut merupakan lulusan SMA. "Karena itu kita memberikan kesempatan melalui program ini. Bagi yang berminat silahkan mendaftar," jelas Agung.

Sementara itu, Universitas Paramadina juga akan memberikan beasiswa berupa potongan uang kuliah sebesar 50 persen. Rektor universitas tersebut, Firmanzah, mengatakan bahwa beasiswa ini berlaku bagi pegawai TransJakarta maupun anak mereka. Terkait jam kuliah, ia menuturkan bahwa para pegawai bisa memilih waktu perkuliahan yang fleksibel.

"Untuk yang 50 persen tidak kita batasi. Mereka bebas memilih fakultas dan jurusan yang diinginkan," kata Firmanzah. "Nanti bisa memilih untuk jamnya bisa di malam hari atau di akhir pekan. Jadi bisa disesuaikan dan bisa bekerja seperti biasa."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru