Tak Melulu Berdampak Baik, Infrastruktur Tol Justru Buat Guru SD di Sragen Menganggur
Nasional

Lokasi sekolah yang berdekatan dengan pintu masuk tol dan ringroad membuat wali murid waswas menyekolahkan anak mereka di SDN Sidoharjo 1, Sragen, Jawa Tengah.

WowKeren - Pembangunan infrastruktur memang seolah menjadi produk utama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berbagai fasilitas dibangun di seluruh penjuru Indonesia, termasuk jalan tol. Namun rupanya pembangunan infrastruktur tak selalu memberikan dampak positif terhadap aktivitas masyarakat.

Seperti yang dialami oleh guru-guru di SDN Sidoharjo 1, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah ini. Lokasi sekolah yang berdekatan dengan jalur tol membuat wali murid khawatir akan keselamatan anak-anak mereka bila bersekolah di situ. Alhasil sudah dua tahun terakhir sekolah dasar itu tak mendapatkan murid baru.

Dilansir dari Suara, terlihat para pengajar berkumpul di ruang guru kendati telah memasuki jam KBM (kegiatan belajar-mengajar). Kondisi miris ini terjadi karena ke-16 murid yang mereka miliki memutuskan untuk pindah ke sekolah lain.

"Sudah dua tahun ajaran baru ini kami tidak mendapatkan siswa baru. Tahun lalu tidak ada siswa kelas I, tahun ini juga demikian," jelas Kepala SDN Sidoharjo 1, V. Sri Murwani di kantornya, Senin (22/7). "Jadi, kelas I dan II pada tahun ajaran baru kali ini tidak ada siswa."

Lebih lanjut Sri menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya ini meluluskan tujuh siswa pada tahun ini. Sehingga total siswa yang mereka ajar tinggal 16 orang. Untuk mencari murid tambahan, sekolah sudah berupaya dengan "menjemput bola" alias menawarkan langsung ke pemukiman warga terdekat. Namun usaha itu tak membuahkan hasil.


"Kondisi geografis sekolah juga kurang mendukung. Setelah dibuka ringroad utara sepuluh tahun lalu, siswa di sekolah ini terus berkurang," paparnya. "Sekarang malah ada pintu tol sehingga membuat warga waswas untuk menyekolahkan anaknya ke sini. Karena jalanan semakin ramai oleh kendaraan."

Bahkan, terakhir, 16 siswa yang tersisa pun memilih untuk pindah ke sekolah lain pada tahun ajaran baru ini. Kondisi tersebut tentu membuat Sri Murwani dan para guru kaget.

"Prediksi saya sekolah ini bakal ditutup dua tahun ke depan. Kelas VI masih ada delapan siswa, sementara kelas V masih ada lima siswa. Sisanya dua siswa di kelas IV dan satu siswa di kelas III," katanya. "Kami benar-benar tidak menyangka kalau (penutupan sekolah) ini lebih cepat dari perkiraan."

Kondisi ini pun turut ditanggapi oleh Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Hadi Sutopo. Hadi menyebut penutupan SDN Sidoharjo 1 sudah direncanakan beberapa tahun lalu lantaran selalu kesulitan mencari siswa baru.

Nantinya para pengajar akan dipindah ke sekolah lain yang masih kekurangan guru. "Mereka tinggal nunggu SK," ujarnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru