PVMBG Rupanya Sudah Surati BNPB Sebelum Tangkuban Parahu Erupsi
Nasional

Dalam surat yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, disebutkan adanya potensi erupsi Tangkuban Parahu terkait aktivitas permukaan gunung yang didominasi embusan asap.

WowKeren - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengirimkan surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov Jabar, Pemkab Bandung Barat dan Subang sebelum erupsi Gunung Tangkuban Parahu. Surat tersebut berisi potensi erupsi Tangkuban Parahu mengingat aktivitas permukaan gunung selama satu bulan terakhir didominasi embusan asap.

"Jadi pada tanggal 24 Juli 2019 kami sudah mengirim surat evaluasi ke beberapa pihak," kata Kepala Bagian Tata Usaha PVMBG, Gede Suantika, di Kota Bandung, Sabtu (27/7). "Seperti BNPB, ke Gubernur Jabar juga, lalu ke Pemkab Subang dan Bandung Barat yang isinya potensi adanya erupsi sangat besar."

Gede mengatakan bahwa ketinggian embusan asap akibat aktivitas gunung berkisar antara 15 hingga 150 meter dari dasar kawah. Adapun embusan asap didominasi berasal dari Kawah Ratu. Asap tersebut berwarna putih dan bertekanan rendah.


Saat erupsi, Tangkuban Parahu memuntahkan kolom abu setinggi 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tersebut berwarna abu tebal dan condong mengarah ke timur laut dan selatan.

Gede menjelaskan bahwa berdasarkan catatan seismograf, aktivitas Tangkuban Parahu masih didominasi gempa embusan. Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas di kedalaman dangkal. "Kalau secara seismik, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi oleh gempa-gempa yang mencerminkan aktivitas di kedalaman dangkal berupa gempa embusan," tutur Gede.

Sedangkan setelah erupsi, seismograf mencatat dominasi tremor yang berlangsung terus-menerus dengan amplitudo maksimum antara 2 hingga 32 mm. "Pascaerupsi terjadi, rekaman seismik didominasi oleh tremor menerus dengan amplitudo maksimum dua hingga 32 mm, dominan 15 mm dan terekamnya tremor ini berkaitan dengan pelepasan tekanan berupa embusan-embusan yang terjadi sampai saat ini," terang Gede menjelaskan.

Saat ini, status Tangkuban Parahu masih berada di Level I (Normal). Pasca terjadinya erupsi, PVMBG menetapkan radius aman sejauh 500 meter.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru