Siap Jadi Oposisi Sendiri, PKS 'Ngaku' Pahlawan Demokrasi Indonesia
Nasional

PKS menilai berjuang sendiri sebagai oposisi justru membuktikan sikap heroik mereka. Lagipula, menurutnya, oposisi pun memiliki peran yang tak kalah penting dari koalisi pemerintah.

WowKeren - Peta politik Indonesia pasca pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada 13 Juli 2019 lalu semakin tidak menentu. Belakangan tersiar isu Gerindra siap bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Alhasil, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diduga menjadi satu-satunya partai politik yang tetap teguh berperan sebagai oposisi. Menanggapi hal itu, Presiden PKS Sohibul Iman buka suara. Menurutnya, pihaknya siap untuk tetap menjadi oposisi walaupun harus berjuang sendiri.

Sohibul mengaku sikap akhir PKS masih akan ditentukan lewat Majelis Syuro pada Oktober 2019 mendatang. Namun, hingga kini, komitmen PKS untuk menjadi oposisi tetap dipegang teguh.

Komitmen ini, jelas Sohibul, didasarkan pada sikap kader-kader PKS dari sejumlah daerah. Selain itu, menurutnya, sisi kepantasan demokrasi harus tetap dipegang oleh pelaku politik praktis sepertinya.

"Logikanya sederhana saja, dari sisi kepantasan demokrasi. Kalau semua masuk ke pemerintahan, maka kita akan ditertawakan orang lain," kata Sohibul ketika ditemui sebelum memberikan pembekalan kepada Calon Legislatif (Caleg) terpilih PKS di Hotel Grasia Semarang, Jumat (2/8). "Ini demokrasi apa (kalau tidak ada oposisi)? Jadi logika paling dasar ini penting dipegang."


"PKS insya Allah, kalau yang lain tidak mau jadi oposisi, biarlah kami di oposisi," imbuhnya, seperti dilansir oleh Detik News. "Ada yang nanya memangnya PKS mau puasa terus? Bagi kami, PKS, biasalah puasa."

Menurutnya, berperan sebagai oposisi juga punya nilai penting dalam keberjalanan sebuah negara. Pasalnya oposisi merupakan penyeimbang pemerintahan sehingga ada yang menuntun agar arah perjalanan bangsa tetap terkawal dan di jalur yang tepat.

"Kita jadi bagian checking and balacing, sehingga arah perjalanan bangsa bisa terus dikawal," tuturnya. "Kalau semua di sana (di pemerintahan), begitu melenceng tidak ada yang membetulkan."

Lagipula, tutur Sohibul, para kader-lah yang meminta agar PKS tetap berada di luar pemerintahan. Selain itu, jika PKS harus berjuang sendiri di jalur oposisi maka hal itu justru heroik.

"Saya sudah baca keinginan kader dan keinginan pemilih 02. Kita tidak ingin kecewakan mereka," pungkasnya. "Justru itu, justru kritisnya ketika sendirian. Kalau PKS takut sendirian, terus ke sana (gabung pemerintahan), jadi demokrasi apa? Heroisme itu kalau kita sendirian."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait