Kapolri Sebut Penyerang Polsek Wonokromo Terkait Dengan Bom Surabaya
Nasional

Jaringan teroris JAD adalah pihak yang bertanggung jawab atas peledakan 3 gereja di Surabaya pada Mei 2018. Belakangan terungkap penyerang Mapolsek Wonokromo juga berafiliasi dengan jaringan tersebut.

WowKeren - Penyerangan terhadap aparat kepolisian di Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (17/8) kemarin sukses menyita perhatian banyak pihak. Apalagi karena peristiwa ini terjadi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun.

Beruntung pelaku bisa diringkus sesegera mungkin oleh aparat lainnya. Hingga kini, IM alias Ali (30), masih menjalani pemeriksaan oleh polisi. Dalam proses penyelidikan inilah terungkap adanya dugaan motif terorisme di balik penyerangan.

Informasi ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Menurut Tito, IM dan keluarganya adalah pendukung kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin Aman Abdurahman.

Keterlibatan IM dalam JAD inilah yang membuat Tito mengaitkan peristiwa penyerangan dengan peledakan gereja di Surabaya tahun lalu. "Dia masih punya keterkaitan dengan pelaku bom gereja di Surabaya tahun lalu," ungkap Tito, dilansir dari Kompas, Selasa (20/8).

Sebagai pengingat, tiga gereja di Surabaya diledakkan pada Minggu, 13 Mei 2018. Salah satu gereja yang menjadi sasaran bom adalah Gereja Pusat Pantekosta Surabaya di Jalan Arjuna.


Polisi pun mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri sebagai Dita Supriyanto beserta istri dan empat anaknya. Belakangan terungkap Dita merupakan Ketua JAD Surabaya.

JAD sendiri berafiliasi dengan organisasi teroris internasional Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dugaan keterlibatan IM dengan ISIS pun terbukti lewat barang bawaannya yang dipenuhi logo kelompok tersebut.

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8) malam. "Tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut, masih didalami."

Sementara itu, polisi mengaku siap membantu kebutuhan hidup istri dan empat anak pelaku. Selain itu, polisi pun siap mengupayakan deradikalisasi terhadap keluarga IM.

"Pelaku punya seorang istri dan empat anak, salah satunya penghafal Al-Quran," kata Tito. "Nanti kami akan bantu kebutuhannya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait