Kak Seto Soal PB Djarum Setop Audisi: Kayak Anak Kecil Ngambek
Nasional

Psikolog kondang itu menilai KPAI hanya mengkritik soal brand image di balik audisi beasiswa yang terkait produk rokok. Ia memastikan KPAI tak pernah meminta PB Djarum berhenti mengaudisi calon atlet.

WowKeren - Konflik antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum bergulir semakin panas. Sebagai pengingat, beberapa waktu lalu KPAI sempat menuding PB Djarum mengeksploitasi anak lewat program audisi bulutangkis untuk mempromosikan produk rokok mereka.

Yang terbaru, konflik yang bergulir di antara kedua pihak berujung pada niatan PB Djarum untuk menghentikan audisi pemain bulutangkis. Dilansir dari Kompas, lembaga yang melahirkan atlet-atlet luar biasa itu berencana berhenti mengaudisi calon penerima beasiswa bulutangkis pada 2020 mendatang.

Menanggapi rencana tersebut, psikolog sekaligus pemerhati anak, Seto Mulyadi pun angkat bicara. Pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu menilai keputusan PB Djarum seperti anak kecil yang ngambek. "Saya melihat ini kok kayak anak kecil yang sedang ngambek," ujar Seto, Minggu (8/9) malam.

Ketua Lembaga Anak Indonesia (LPAI) itu menilai apa yang dilakukan KPAI sudah tepat. Sebab, menurutnya, apa yang dilakukan KPAI hanya merujuk pada peraturan soal larangan eksploitasi anak melalui iklan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.


Ia pun menegaskan bahwa KPAI tak pernah melarang audisi penerima beasiswa bulutangkis. Oleh karenanya, melihat sikap PB Djarum saat ini, Seto mengaku sangsi dan mempertanyakan soal kesungguhan lembaga tersebut untuk menghasilkan bibit unggul di bidang bulutangkis.

"Lha terus kemurniannya dan ketulusannya bagaimana untuk membina anak-anak?" ujar Seto. "Bila memang serius, seharusnya tidak menghentikan audisi dengan alasan iklan tersebut."

Yang menjadi masalah, ujar Seto, adalah brand image. Pasalnya ada latar belakang "rokok" di balik kesuksesan para atlet bulutangkis itu. "Bahwa di balik audisi yang bersejarah dan menghasilkan pemain-pemain dunia adalah rokok," kata Seto.

Sebagai solusinya, Seto berharap agar pihak PB Djarum segera duduk bersama Menteri Pendidikan dan Olahraga (Menpora) untuk menyelesaikan permasalahan. Ia mengaku tak ingin polemik ini membuat cita-cita generasi muda untuk mengharumkan nama Indonesia lewat bulutangkis jadi pupus.

Ia pun meminta agar masyarakat berhenti menyalahkan KPAI. Sebab, kembali Seto memastikan, KPAI hanya bertujuan untuk mencari jalan terbaik bagi semua pihak.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait