Sebelumnya, revisi UU KPK yang banyak ditentang tetap dilanjutkan usai Jokowi meneken Surpres. Selain itu, Irjen Firli Bahuri yang dinilai bermasalah juga dipilih DPR menjadi Ketua KPK yang baru.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 13 September 2019 - 15:46 WIB
WowKeren - Tampilan di laman utama situs web Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampak berbeda pada hari ini (13/9). Apabila masuk ke dalam situs lembaga anti rasuah tersebut, maka warganet akan disambut dengan layar hitam.
Di pojok layar hitam tersebut, terdapat tulisan kecil berwarna putih. Tulisan tersebut berbunyi, "Kami Tetap Bekerja. Kami Tetap Berjuang. #SaveKPK".
Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andriati, tampilan baru tersebut dibuat untuk menunjukkan sikap lembaga anti-rasuah yang akan terus bekerja dalam kondisi apapun. KPK akan terus bekerja untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Kami semua akan tetap bekerja untuk pemberantasan korupsi," tutur Yuyuk dilansir Tempo pada Jumat (13/9). "Kami tidak akan pernah bergeser dari tujuan berdirinya KPK untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi."
Selain itu, Yuyuk juga menegaskan bahwa KPK siap menghadapi segala tantangan demi mencapai Indonesia yang bebas korupsi. "Karena menuju itu terjal dan penuh perjuangan," ujar Yuyuk.
Sementara itu, KPK kini tengah mendapat banyak sorotan. Pasalnya, banyak pihak menilai ancaman pelemahan KPK seperti datang bertubi-tubi.
DPR diketahui telah memilih Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2024. Padahal, sosok Firli dikenal sangat kontroversial lantaran banyaknya dugaan pelanggaran etik yang pernah ia lakukan. Diketahui, Firli dianggap melakukan pelanggaran etik kala bertemu dengan saksi kasus korupsi Newmont, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, yang kala itu menjabat sebagai Gubernur NTB.
Tak hanya soal pimpinan baru, revisi UU KPK yang banyak ditentang juga terus dilanjutkan. Presiden Joko Widodo diketahui telah mengirimkan Surpres Revisi UU KPK ke DPR RI.
Keputusan Jokowi untuk meneken Surpres Revisi UU KPK ini dipertanyakan banyak pihak. Pengamat bahkan menuding Jokowi telah mengkhianati masyarakat.
(wk/Bert)
