Total Korban Jiwa Kerusuhan Wamena Jadi 22 Orang, Ada 1 Keluarga Terbakar Hidup-Hidup
Twitter/AnarchistsWW
Nasional

Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, pihak kepolisian kini masih mendalami penyebab tewasnya puluhan korban kerusuhan ini.

WowKeren - Kerusuhan yang pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) memakan sejumlah korban jiwa. Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada 16 orang warga sipil yang tewas dan 65 orang lainnya menderita luka-luka dalam kerusuhan tersebut.

Namun kini pihak kepolisian mengungkapkan adanya tambahan korban jiwa yang ditemukan dalam kerusuhan tersebut. Sampai dengan Selasa (24/9) pagi, tercatat ada 22 warga sipil yang tewas dalam kerusuhan tersebut. Korban luka juga bertambah menjadi 72 orang.

"22 meninggal dunia," ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal. "Salah satunya meninggal di rumah sakit karena kritis."

Menurut Kamal, pihak kepolisian masih mendalami penyebab tewasnya puluhan korban ini. Namun ia mengungkapkan bahwa di antara para korban jiwa tersebut, ada yang tewas terpanggang lantaran rumah atau kiosnya dibakar massa.

"Mereka ada satu keluarga yang terjebak," terang Kamal. "Dibakar massa rumahnya."


Sebelumnya diketahui bahwa demonstran bersikap anarkistis bahkan hingga membakar beberapa bangunan termasuk rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat. Unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu diduga dipicu oleh hoaks tindakan rasisme seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

"Terkait dengan isu ucapan rasisme itu tidak benar. Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis," tegas Kamal. "Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya."

Insiden tersebut membuat siswa marah hingga kemudian itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena. Aparat kepolisian dan TNI berusaha membuat siswa demonstran mundur, namun siswa demonstran tetap bertahan dan semakin membuat kerusuhan.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo telah menggelar rapat terbatas bersama para Menterinya dalam menanggapi kerusuhan ini. Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Jokowi meminta agar aparat menangani aksi rusuh tersebut dengan cara yang profesional.

"Sudah, tadi sudah disampaikan pada saat pertemuan pertama ya. Instruksi presiden jelas, supaya diselesaikan dengan cara-cara proporsional dan profesional," jelas Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan. "Caranya jangan sampai penyelesaian itu membangun emosi yang pada akhirnya aparat aparat melakukan tindakan yang tidak diinginkan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait