Joaquin Phoenix Akhirnya Buka Suara Soal Kontroversi 'Joker': Ini Fiksi!
Getty Images
Film

Penayangan 'Joker' memang diiringi dengan kontroversi kasus penembakan massal yang pernah terjadi pada tahun 2012 lalu, tepatnya saat film 'The Dark Knight Rises' diputar.

WowKeren - Di tengah antusiasme berlebih dari penggemar yang menyambut "Joker", rupanya film terbaru Warner Bros ini juga tak luput dari kontroversi. Diketahui, belum lama ini keluarga serta teman korban pembunuhan massal saat penayangan film "The Dark Knight Rises" di Aurora, Colorado, pada 2012 lalu mengirimkan surat terbuka pada Warner Bros.

Penembakan massal itu terjadi dalam penayangan tengah malam film "The Dark Knight Rises" yang menyebabkan 12 korban meninggal dunia dan 70 lainnya terluka. Setelah kejadian itu, Warner Bros selaku produser film berdonasi untuk keluarga korban. Meski demikian, kini para keluarga korban khawatir kejadian buruk bakal terjadi setelah "Joker" tayang.

Sekian pekan bungkam, akhirnya belum lama ini sang aktor utama "Joker", Joaquin Phoenix, buka suara secara langsung dalam menanggapi kontroversi ini. Opini dan reputasi "Joker" sebagai pemicu tindak kekerasan serta pembunuhan ini rupanya membuat Joaquin merasa cukup kesal.

Dalam sesi wawancara dengan Vanity Fair, aktor 44 tahun ini mengklaim bahwa "Joker" adalah film yang sangat sulit. "Aku tidak membayangkan bahwa film ini akan lancar. Ini film yang sulit. Dalam beberapa hal, ada baiknya orang-orang bereaksi keras terhadapnya," tuturnya.


Dalam lanjutan keterangannya, Joaquin juga mengatakan bahwa seharusnya orang-orang melihat karakter Joker dari sisi yang berbeda. Film solo sang Clown Prince of Crime ini pun sejatinya hanya ingin memberikan pesan bahwa sosok seperti Joker juga perlu didengar dan dipahami seperti orang-orang lainnya.

Tak hanya itu, Joaquin juga menegaskan bahwa film ini hanyalah fiksi belaka. "Kami membuat film tentang karakter fiksi di dunia fiksi, tapi harapannya, orang-orang menerimanya," lanjutnya. "Seperti itulah film itu. Bukan ajakan untuk bertindak, melainkan panggilan untuk refleksi diri kepada masyarakat."

Sebelumnya, pihak Warner Bros dan sutradara Todd Phillips lebih dulu buka suara terkait kontroversi ini. Studio raksasa yang membawahi DCEU ini mengklaim bahwa sejak awal "Joker" bukanlah sebuah film tentang superhero, namun juga tidak menyampaikan pesan tentang ajakan berbuat kejahatan.

Warner Bros juga mengatakan bahwa beberapa bioskop sudah meningkatkan keamanan mereka jelang pemutaran "Joker". Bahkan anggota layanan militer Amerika Serikat juga diperintahkan untuk mewaspadai terhadap kemungkinan terjadinya penembakan massal.

"Joker" sendiri akan ditayangkan secara global pada 4 Oktober mendatang. Sedangkan di Tanah Air, film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini mulai dirilis pada 2 Oktober.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru