Sebelumnya, budayawan Sujiwo Tejo menyindir tingkah laku politisi PDIP Arteria dan mendesak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta maaf kepada Emil Salim.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 10 Oktober 2019 - 14:56 WIB
WowKeren - Debat panas antara politisi PDIP Arteria Dahlan dengan ekonom Emil Salim menjadi perbincangan hangat warganet. Pasalnya, sikap Arteria dinilai tidak sopan di hadapan Emil yang notabene lebih senior.
Budayawan Sujiwo Tejo bahkan menyindir tingkah laku Arteria tersebut. Sujiwo juga ikut menyentil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mendesak Presiden ke-5 RI tersebut untuk minta maaf.
Menanggapi desakan Sujiwo, politisi PDIP Hendrawan Supratikno pun buka suara. Ia menilai bahwa desakan Sujiwo tersebut tak tepat.
"Jadinya kok lucu, untuk minta maaf saja harus pakai desak-mendesak? Kita nanti kehilangan spontanitas," tutur Hendrawan pada Kamis (10/10). "Teri (Arteria) sudah minta maaf, sudah bersalaman (dengan Emil Salim)."
Selain itu, Hendrawan juga menilai wajar saja ada ketegangan antar-pembicara dalam sebuah talkshow. Hendrawan yakin bahwa Emil juga memahami hal tersebut.
"Ketegangan merupakan bagian dari 'show', dan Prof Emil saya percaya juga tahu medan talkshow masa kini," jelas Hendrawan. "Penuh interupsi, penuh framing, penuh dinamika."
Ketegangan antara Arteria dan Emil dalam debat Perppu KPK di program "Mata Najwa" tersebut dinilai Hendrawan tak perlu diperpanjang. Pasalnya, Emil sendiri sebagai seorang tokoh juga terbiasa dengan pro dan kontra.
"Tidak perlu (diperpanjang)," tegas Hendrawan. "Prof Emil juga seorang yang tumbuh dalam habitat keilmuan yang penuh dialektika dan habitat politik yang penuh dengan pro-kontra."
Sebelumnya, Arteria sempat menaikkan nada bicaranya kala beradu argumen terkait Perppu KPK dengan Emil. Arteria sempat menunjuk-nujuk mantan Menteri era Presiden Soeharto tersebut dan menyebutnya sebagai "Prof sesat". "Mana Prof, saya di DPR, Prof. Enggak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," tutur Arteria.
(wk/Bert)
