Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono membocorkan alasan Vicky Nitinegoro diamankan karena membawa barang bukti berupa vape dengan isi cairan yang disinyalir mengandung narkoba.
- Ria Susilo Wardhani
- Kamis, 17 Oktober 2019 - 11:51 WIB
WowKeren - Vicky Nitinegoro sempat diamankan Subdit I Ditnarkoba Polda Metro Jaya. Ia saat ini masih diperiksa terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.
Saat mengamankan Vicky, polisi sempat menyita barang bukti yang dinilai mencurigakan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengungkap soal penemuan barang bukti yang berupa cairan di vape milik Vicky.
Sejauh ini, kandungan cairan itu masih bersifat misterius. Namun kuat dugaan kalau teman Nikita Mirzani itu memakai cairan yang mengandung narkoba.
"Ada cairan di vape yang diduga (narkoba)," seru Argo pada detikcom, Kamis (17/10). "Belum tahu hasilnya, masih di lab."
Sejauh ini, polisi belum bisa memberikan keterangan detil soal Vicky. Namun terkait penyalahgunaan vape sebagai alat peredaran narkoba sudah menjadi rahasia umum.
BNNP Jabar sempat membongkar maraknya cairan vape oplosan yang memiliki kandungan narkotika. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat Sufyan Syarif mengungkap perlunya pengawasan khusus terkait peredaran cairan rokok elektrik atau vape yang potensial diselewengkan untuk peredaran narkotika.
"Disinyalir dan sudah banyak terbukti bahwa vape itu bahan cairannya sudah dicampur dengan narkotika. Baik narkotika jenis gorilla, ganja, maupun sabu-sabu," kata Sufyan. "Masyarakat harus mengawasi anak-anaknya yang pake vape, jangan sampai isinya cairan narkoba."
Kepala Pusat Laboratorium Narkotika BNN Mufti Djusnir membenarkan kalau rokok elektrik rentan jadi kamuflase untuk peredaran narkoba. Inilah yang menjadi alasan kuat bagi BNN melarang peredaran rokok elektrik vape.
"Beberapa jenis narkoba yang disalahgunakan dengan cara dihisap, bisa jadi menggunakan rokok elektronik," terang Mufti, Juni 2019. "Karena itu, BNN menolak peredaran rokok elektronik. Dalam ilmu kriminal itu, penangkapan satu kasus berarti masih ada sembilan lainnya yang belum tertangkap. Diatur saja ada penyalahgunaan, apalagi dibebaskan."
(wk/riaw)
