Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya perlu mengkaji ulang proyek-proyek besar yang tengah dikerjakan oleh BUMN saat ini.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 24 Oktober 2019 - 09:02 WIB
WowKeren - Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, telah dilantik menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang baru menggantikan Rini Soemarno. Ia mengaku siap melakukan evaluasi kinerja pada kementerian BUMN secara menyeluruh termasuk manajemen perusahaan pemerintah.
Seperti diketahui, sejumlah nama direksi BUMN tak sedikit yang tersandung kasus korupsi. Hal itu cukup membuat citra BUMN turun di mata publik. Oleh sebab itu, ia ingin melakukan "bersih-bersih".
"Alhamdulillah Allah telah memberikan suatu yang lebih buat saya," kata Erick dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (24/10). "Ya mungkin sudah waktunya saya juga untuk bersih-bersih."
Ia berniat untuk mengembalikan citra baik BUMN sebagai perusahaan negara yang berdedikasi untuk masyarakat. Sehingga dengan begitu istilah good corporate government (GCG) bisa benar-benar melekat pada perusahaan berplat merah.
"Hal ini penting, karena saya tidak mau good corporate government (GCG) di BUMN hanya sebuah lip service (ucapan semata)," lanjut Erick. "Sudah banyak sekali hal-hal yang sudah terjadi yang saya rasa kurang baik buat citra BUMN."
Erick tak menampik jika ada seabrek PR yang menantinya di BUMN. Terlebih dahulu, akan melakukan pengkajian ulang terhadap perkembangan proyek-proyek yang ditangani BUMN saat ini.
"Kami sinkronisasi mana yang bisa diselesaikan dalam waktu beberapa bulan, bahkan perlu lebih dari setahun," jelas Erick. "Tentu saya belum bisa sharing, karena besok baru rapat terbatas untuk meyakinkan apakah angka-angka atau target ini bisa dicapai. Yang pasti, banyak hal-hal yang harus kami tuntaskan."
Lebih lanjut, Erick menambahkan bahwa nama kabinet di periode dua pemerintahan Jokowi bukanlah tanpa alasan. Kabinet Indonesia Maju, dikatakannya, harus bisa memberikan hasil yang nyata bagi rakyat Indonesia.
"Seperti kita punya misi bersama apalagi sekarang kabinetnya bukan namanya kerja tapi Indonesia maju," lanjut Erick. "Ini sebuah bukan hanya visi tapi sebuah hasil nyata untuk rakyat Indonesia."
(wk/zodi)
