BUMN 'Dilanda Bencana' Bertubi-tubi, Menko Darmin Nasution Buka Suara
Nasional

Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa apa yang terjadi pada sejumlah BUMN seperti Krakatau Steel, Pertamina, Garuda Indonesia, maupun PLN adalah musibah.

WowKeren - Satu demi satu masalah seolah-olah tak henti-hentinya melanda Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah pun angkat bicara menanggapi masalah pelik yang menyandung Garuda, Pos Indonesia, Krakatau Steel, Pertamina, hingga PLN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa apa yang terjadi pada sederet perusahaan milik pemerintah tersebut merupakan musibah, yang mana ada yang bisa dihindari dan ada yang tidak. "Ya namanya bencana, ya tetap saja bencana," kata Darmin dilansir dari Republika, Kamis 8/8).

Ia menuturkan bahwa semua pihak sebaiknya bersabar menunggu terlebih dahulu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung. Sehingga keputusan yang muncul bukan hanya berdasarkan logika maupun asumsi belaka.


Seperti diketahui, sejumlah BUMN di atas harus tersandung masalah yang cukup pelik. Sebut saja PLN. Kejadian mati listrik dalam skala luas di Jakarta dan Jawa Barat cukup menghebohkan masyarakat. Akibatnya, PLN pun dianggap tak mampu menjalankan tugasnya untuk menyediakan layanan terbaik.

Lalu ada PT Bank Mandiri (Persero) yang juga mengejutkan para nasabahnya dengan perubahan saldo rekening. Banyak nasabah mengeluhkan saldo mereka turun drastis meski tidak usai melakukan transaksi apapun. Kehebohan ini sempat meramaikan media sosial hingga menjadi trending topic di Twitter selama dua hari berturut-turut.

Sebelumnya, ada PT Garuda Indonesia yang mengejutkan publik dengan laporan keuangan yang kinclong. Akibatnya, Garuda harus merevisi laporan tersebut yang ternyata merugi sebanyak Rp 2,54 triliun. Begitu halnya dengan PT Krakatau Steel yang dikabarkan terlilit utang hingga puluhan triliun rupiah.

Belum lagi ditambah dengan Pertamina. Seperti diketahui, terjadi insiden kebocoran minyak dan gas milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, di perairan Karawang sejak Juli lalu. Akibatnya, minyak tersebut mencemari lingkungan dan membuat warga sekitar tidak bisa melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait