Sejumlah pengungsi yang merupakan korban gempa di Maluku terserang berbagai penyakit. Akan tetapi, stok obat yang tersedia di sana semakin menipis hingga kurang.
- Wahyu
- Jumat, 25 Oktober 2019 - 15:14 WIB
WowKeren - Gempa susulan masih terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan banyak warga yang memilih untuk mengungsi di posko pengungsian. Akan tetapi, banyak warga yang mengungsi terserang penyakit seperti diare, ISPA, gatal-gatal, dan sejumlah penyakit lainnya.
Pra pengungsi yang sakit pun berobat ke posko kesehatan yang ada di pengungsian. Akan tetapi, banyaknya warga yang terus datang berobat membuat stok obat di posko kesehatan menipis. Hal tersebut diungkapkan oleh dr Fitri Ayu yang bertugas di posko kesehatan di lokasi pengungsian Desa Liang.
"Saat ini stok obat-obatan sudah semakin berkurang," kata Fitri yang dilansir Kompas pada Kamis (24/10). "Banyak obat yang berkurang itu seperti untuk anti diare, anti nyeri, salep, dan cairan untuk rawat luka dan beberapa jenis obat lainnya."
Oleh karena itu, dia mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinannya di Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah untuk mengatasi masalah tersebut. Apalagi, setiap hari terdapat 30 hingga 50 orang yang berobat di posko kesehatan. “Setiap hari rata-rata 30-50 warga yang datang berobat di sini, umumnya itu mereka terserang diare, ISPA dan gatal-gatal, itu tiga penyakit yang paling dominan,” katanya.
Menurut Fitri, jumlah warga yang datang berobat karena sakit saat ini sudah mulai menurun jika dibandingkan dari berapa minggu lalu yang mencapai lebih dari 100 orang per harinya. Sementara itu, jumlah warga di Desa Liang sendiri lebih dari 10.000 jiwa dan semuanya ikut mengungsi.
Dugaannya, penyebab banyak warga yang terus terserang diare, gatal-gatal dan ISPA diketahui karena kondisi lingkungan di pengungsian serta air yang dikonsumsi warga. “Dugaan saya penyebabnya dua itu, karena air yang dikonsumsi untuk mandi dan minum atau kondisi sanitasi di sini,” ujar Fitri.
(wk/wahy)
