Kadis Pariwisata DKI Mendadak Mundur, Buntut Rp5 Miliar Untuk 5 Influencer?
Nasional

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Edy Junaedi, dilaporkan mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (31/10) kemarin. Pengunduran diri ini pun dikaitkan dengan heboh anggaran besar untuk influencer.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya sejumlah kejanggalan ditemukan dari rancangan tersebut.

Salah satunya adalah perencanaan promosi sebuah kegiatan melalui media sosial oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Mungkin itu merupakan program lazim, hanya saja biaya yang diperlukan cukup membuat publik mengernyit. Sebab DKI Jakarta harus menggelontorkan biaya hingga Rp5 miliar untuk menggaet lima orang influencer.

Terbongkarnya rancangan yang tidak masuk akal ini pun menjadi bulan-bulanan masyarakat. Apalagi kejanggalan tersebut sempat viral di media sosial, salah satunya lewat unggahan oleh akun Twitter @sheque.

Peristiwa itu sejatinya sudah redam, usai pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memberikan klarifikasinya. Namun kekinian kasus itu kembali dilirik pasca sang kepala dinas, Edy Junaedi, dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya.

Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir. "Per tanggal 31 (Oktober 2019), semalam, dia mengundurkan diri," ungkap Chaidir saat dikonfirmasi, Jumat (1/11).


Menurut Chaidir, Edy mengundurkan diri dari jabatannya atas permintaan pribadi. Ia pun memastikan tak ada satu pihak yang menekan Edy untuk mundur dari posisinya tersebut.

Namun demikian, Chaidir membantah bila pengunduran diri Edy berkaitan dengan kasus anggaran Rp5 miliar untuk lima influencer tersebut. Ia lantas kembali menegaskan bahwa keputusan pengunduran diri itu diambil atas inisiatif pribadi.

"Tidaklah, tidak ada kaitan ke situ (anggaran influencer)," jelas Chaidir, dilansir dari Kompas. "Dia mau mengundurkan diri saja, mengundurkan diri atas permintaan sendiri."

Menurut Chaidir, Edy memiliki keinginan tersendiri usai mundur dari jabatannya. Yakni menjadi Staf Dinas Pariwisata di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun demikian, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Edy.

"Dia ingin ke sana minatnya," paparnya. "Ingin jadi staf anjungan Taman Mini."

Selain perkara influencer, sejumlah kejanggalan pun ditemukan dari rancangan APBD tersebut. Seperti yang tengah heboh belakangan, yakni pengadaan lem aibon yang menelan biaya Rp82 miliar, pembuatan jalur sepeda yang membutuhkan biaya Rp73 miliar, dan pembelian ballpoint hingga Rp124 miliar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait