Rosa Meldianti mengaku enggan menempuh jalan pintas untuk memperkaya diri sehingga bisa secepat kilat memiliki kendaraan mewah. Bagi Meldi, sebuah proses menurutnya jauh lebih penting.
- Nur Khotimah
- Rabu, 06 November 2019 - 16:32 WIB
WowKeren - Sedikit demi sedikit popularitas Rosa Meldianti sudah cukup naik di dunia hiburan Tanah Air. Meski dikenal karena berseteru dengan Dewi Persik, Meldi nyatanya tak tetap memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Ia pun berusaha untuk tetap apa adanya dalam urusan penampilan.
Meldi mengaku tak ingin mengambil jalan pintas demi bisa segera kaya dan memiliki kendaraan mewah. Pedangdut cantik itu bahkan mengaku masih menggunakan jasa taksi online demi berhemat dan bisa segera kredit mobil sendiri. Ia ingin menikmati segala prosesnya mengumpulkan kekayaan.
"Kenapa saya katakan berproses, saya naik taksi online dan saya enggak malu," kata Rosa Meldianti seperti dilansir Liputan6, Rabu (6/11). "Saya masih berusaha untuk kredit mobil. Kalau saya mencari jalan instan tentu cari mobil mewah, tinggal di rumah atau apartemen mewah, itu instan."
Meldi juga menyayangkan selama ini publik tidak memperhatikan proses yang dijalaninya. Ia bahkan rela diidentikan sebagai tokoh antagonis selama ini. Pedangdut asal Jember, Jawa Timur itu mengaku hanya berusaha untuk maksimal dalam melakukan segala pekerjaannya.
"Saya berproses dan orang tidak melihat dari sisi itu," lanjut pelantun "SKU (Sayangku) Buat Kalian Semua" itu. "Ditempatkan sebagai pihak antagonis, saya enggak keberatan dan melakukannya dengan total. Saya profesional dalam bekerja. Saya lebih baik terbiasa dengan ejekan daripada pujian."
Meldi kemudian menjelaskan soal pernyataannya tersebut. Jika terbiasa diejek, Meldi merasa akan tetap bisa rendah hati ketika suatu hari nanti mendapat pujian. Sebaliknya, Meldi takut jika dirinya selalu dipuji nantinya akan mudah kecewa ketika mendapat ujian dan diejek publik.
"Kalau terbiasa dengan pujian kemudian dikritik, saya tentu akan berontak," jelas artis yang pernah menjadi disorot karena niatnya mengikuti kontes kecantikan tersebut. "Karena terbiasa dengan ejekan, saat dipuji, saya enggak besar kepala."
(wk/nur2)
