Fenomena Tanah Bergerak Kian Meluas, Belasan Rumah di Sukabumi Rusak
Nasional

Tanah bergerak disebabkan karena kondisi tanah kurang stabil akibat cuaca yang tidak menentu. Selain menyebabkan rumah rusak, pergerakan tanah juga memutus jalan utama kampung.

WowKeren - Fenomena pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Sukabumi kian meluas. Bencana ini bahkan mengakibatkan kerusakan serius pada belasan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan sedikitnya ada 15 rumah warga di Kecamatan Cibadak yang rusak akibat bencana ini.

"Dari 15 unit rumah yang rusak di Kampung Cieurih RT01/08, Desa Sukasirna tiga di antaranya rusak sedang," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, seperti dilansir Antara, Selasa (12/11). "Dan 12 rusak ringan dengan jumlah jiwa yang menjadi korban 56 jiwa."

Daeng menjelaskan bahwa fenomena tanah bergerak disebabkan karena kondisi tanah yang tidak stabil. Ketidakstabilan ini diakibatkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Ketika hujan tiba-tiba mengguyur tanah yang awalnya kering karena kondisi cuaca yang terik, maka tanah tersebut akan menjadi labil.


Tidak menutup kemungkinan, bencana tanah bergerak akan semakin meluas mengingat kondisi tanah setempat yang masih labil. Untuk itu, BPBD bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti TNI, Polri, dan aparat desa untuk memperbaiki kondisi tanah dengan melakukan pemadatan retakan tanah sedalam dua meter.

Sedangkan terkait kerusakan rumah, sebagian besar terjadi pada lantai dan tembok akibat bergesernya fondasi. "Mayoritas rumah yang rusak tersebut pada bagian lantai dan tembok kerusakan itu dikarenakan bergesernya fondasi dan bangunan rumah sehingga warga yang rumahnya sudah terdampak untuk selalu waspada," ungkap Daeng.

Oleh sebab itu, Daeng mengimbau untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara. Sebab, dikhawatirkan jika pergerakan tanah makin meluas dan dalam maka bisa mengakibatkan rumah roboh. Sebelumnya, kejadian rumah roboh akibat tanah retak sudah pernah ada di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.

Tak hanya itu, pergerakan tanah juga mengakibatkan akses jalan utama warga di Kecamatan Cibadak lumpuh. "Jalan tersebut merupakan akses jalan utama warga yang menghubungkan Kampung Sindangresmi dengan Kampung Porki," jelas Daeng.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru