Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berprinsip tidak akan menyulitkan para investor yang masuk. Sebab, investasi diperlukan untuk membuka lapangan kerja dan mendongkrak sektor lainnya.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 13 November 2019 - 13:29 WIB
WowKeren - Investor asal Malaysia berencana mendirikan mal hotel berlantai 10 di Banda Aceh. Konsep yang diusung akan menyerupai Menara Kembar Petronas yang ada di Kuala Lumpur.
Lokasi pembangunan akan dikerjakan di areal bekas lahan terminal Keudah yang memiliki luas lebih dari 11 ribu meter persegi. Rencananya, pembangunan mal yang berlokasi di lahan milik Pemerintah Kota Banda Aceh tersebut akan dimulai awal Januari 2020.
Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman. Usman mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan investor tersebut untuk membicarakan pengerjaan mega proyek. "Investor asal Negeri Jiran Malaysia hampir dipastikan akan mengerjakan mega proyek pusat perdagangan dan jasa di eks lahan Terminal Keudah," kata Usman di Banda Aceh, Selasa (12/11).
Menurutnya, Banda Aceh memiliki peluang yang besar untuk menampung investasi dalam bidang bisnis dan jasa. Ia menilai bahwa perkembangan di Aceh sangat pesat dan pemerintah di sana tengah berupaya mendongkrak sektor pariwisata.
"Peluang untuk investasi di bidang bisnis dan jasa masih sangat besar di Banda Aceh," lanjut Usman. "Ibu Kota Provinsi Aceh ini begitu pesat perkembangan kotanya. Bisnis dan jasa juga sangat menunjang sektor pariwisata yang sedang kami genjot."
Ia melanjutkan bahwa eks Terminal Keudah sangat tepat untuk dibangun pusat bisnis dan jasa, terutama mal dan hotel. Sebab, ada keistimewaan yang dimiliki oleh lokasi tersebut. "Nilai plusnya view atau pemandangan Krueng Aceh yang sarat nilai sejarah," lanjut Usman.
Ia berprinsip tidak akan mempersulit investor yang hendak menanamkan modal mereka ke Aceh. Sebab, kedatangan investor sangat penting. Tak hanya untuk menyerap tenaga kerja, namun pembangunan hasil dari kesepakatan investasi tersebut juga bermanfaat untuk meningkatkan sektor pariwisata.
"Kita harus layani dengan baik, mudahkan jangan dipersulit," kata Usman. "Karena keuntungannya banyak bagi kita mulai dari menampung tenaga kerja, PAD meningkat, wisatawan bertambah, dan aset Pemko juga produktif."
(wk/zodi)
