Peringatan Dini Tsunami Maluku Berakhir, BMKG Minta Warga Waspadai Gempa Susulan
Nasional

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa gempa susulan masih terjadi, yang terbesar adalah gempa berkekuatan 5,9 M.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa yang terjadi di Maluku Utara. Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,1 M kembali mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11) malam.

Meski peringatan dini telah berakhir, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Sebab, masih ada potensi terjadinya serangkaian gempa susulan.

"Masyarakat diimbau kembali ke tempat masing-masing. Namun, diimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan," kata Dwikorita di Kantor BMKG, Jakarta Pusat pada Jumat (15/11). "Jadi yang diwaspadai adalah gempa-gempa susulan. Bukan tsunami, karena sudah berakhir."

Ia menuturkan bahwa terjadi sebanyak 28 gempa susulan. Yang paling besar adalah bermagnitudo 5,9. "Diperkirakan gempa susulan akan tetap terjadi," ucap Dwikorita.


Lebih lanjut, ia meminta agar warga terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG yang diumumkan melalui situs resmi. Masyarakat diimbau agar tak mudah termakan berita hoaks yang justru menimbulkan keresahan. "Sekali lagi, jangan mudah terpengaruh isu tak bertanggung jawab," lanjut Dwikorita.

Sebelumnya, diberitakan bahwa gempa berkekuatan 7,4 M mengguncang Maluku. Namun setelah dilakukan pemutakhiran, gempa tersebut berkekuatan 7,1 M. Gempa dilaporkan terjadi di perairan dekat Jailolo, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara pada pukul 23.17 WIB. Adapun pusat gempanya berada di koordinat 1,63 derajat Lintang Utara dan 126,49 derajat Bujur Timur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menuturkan bahwa gempa bumi disebabkan karena terjadinya deformasi lempeng Laut Maluku. Jika dilihat dari pusat gempa dan kedalaman, gempa yang terjadi pada Kamis malam tersebut termasuk gempa dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamam hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," tutur Rahmat dilansir dari Antara, Jumat (15/11). "Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng laut Maluku."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru