Kagetkan Warga, LBH Surabaya Kecam Latihan Militer di Tengah Desa Pasuruan
Nasional

Beberapa waktu lalu di Desa Semedusari yang tak jauh dari Desa Wates, seorang warga dilaporkan terluka karena peluru nyasar. Dua desa tersebut diketahui tengah bersengketa dengan Puslatpur TNI AL.

WowKeren - Warga Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, dikejutkan dengan bunyi rentetan tembakan pada Selasa (19/11). Suara tersebut rupanya berasal dari senjata sejumlah orang berseragam militer yang tengah berlatih perang.

"Informasi kita dapatkan sekitar pukul 12.00-14.00 WIB," kata Kepala Divisi Tanah dan Lingkungan YLBHI-LBH Surabaya, Moh Soleh dilansir CNN Indonesia, Rabu (20/11). "Kita dikirimi video itu oleh warga, yang kemudian terlihat ada latihan militer di tengah pemukiman warga."

Menindaklanjuti laporan tersebut, Soleh langsung menuju ke lokasi. Ternyata, latihan militer tersebut dilakukan tanpa dilakukan pemberitahuan sebelumnya ke Kepala Desa Wates maupun warga setempat. Tak ayal suara tembakan membuat warga kaget, apalagi mengingat di jam-jam tersebut pada umumnya anak-anak tengah tidur siang.

"Setelah kita datangi ke lokasi, memang menurut warga, itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada latihan di tengah pemukiman warga. Warga sempat kaget juga karena di siang hari waktu mereka istirahat, anak-anak madrasah juga lagi bersekolah dan kaget," kata dia.


LBH Surabaya pun mengecam latihan militer yang dilakukan di tengah permukiman warga. Sebab, hal itu bisa menyebabkan trauma pada warga. Tak hanya itu, latihan tersebut juga melanggar undang-undang yang ada.

"LBH Surabaya sangat mengecam tindakan latihan militer di tengah pemukiman warga, yang terjadi di desa Wates, Lekok, Kabupaten Pasuruan itu," lanjut Soleh. "Tentu itu melanggar pasal 28G UUD 1945, yang mengatur tentang hak atas rasa aman dan ketenteraman."

Soleh menuturkan pada Juli lalu, seorang warga Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, harus terluka akibat peluru nyasar. Desa ini letaknya tak jauh dari Desa Wates. Adapun Desa Wates dan Desa Semedusari adalah dua dari sepuluh desa yang tengah bersengketa dengan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL.

Untuk itu, ia ingin agar Presiden Joko Widodo segera bertindak untuk menyelesaikan konflik tersebut. "Karena kalau kemudian konflik ini tidak segera diselesaikan tentu akan kemudian mengancam ribuan warga yang ada di sana," kata Soleh.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru