Perbedaan Sikap Ma'ruf Amin Tanggapi Kasus Penistaan Agama Ahok dan Sukmawati Jadi Sorotan
Nasional

Dulu, Ma'ruf menganggap Ahok telah menghina agama lantaran menyitir surat Al-Maidah ayat 51. Kini, Ma'ruf berharap agar kasus Sukmawati yang dianggap sudah membandingkan Nabi dan Soekarno dapat diselesaikan dengan mediasi.

WowKeren - Pengamat politik dari Univeristas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, menyoroti perbadaan respons Wakil Presiden Ma'ruf Amin terhadap kasus yang menimpa Sukmawati Soekarnoputri dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Diketahui, Sukmawati dipolisikan dengan tuduhan penistaan agama, sedangkan Ahok juga pernah terjerat kasus serupa hingga harus mendekam di penjara selama 1 tahun 8 bulan.

Menurut Ubedillah, terdapat inkonsistensi dalam respons Ma'ruf terhadap 2 kasus tersebut. Dulu, Ma'ruf menganggap Ahok telah menghina agama lantaran menyitir surat Al-Maidah ayat 51. Kini, kala banyak umat Islam tersinggung dengan pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno, Ma'ruf justru meminta agar persoalan itu diselesaikan dengan mediasi.

"Narasi Ma'ruf menunjukkan inkonsistensi cara melihat masalah," ujar Ubedillah dilansir CNN Indonesia pada Jumat (22/11). "Kalau masalah hukum, biar hukum bekerja, jangan buat pernyataan ada efek intervensi."

Selain itu, Ubedillah juga menyebut bahwa respons Ma'ruf terhadap kasus Sukmawati menunjukkan bahwa pemerintah tidak ingin terjadi kegaduhan di ranah sosial dan politik. Pasalnya, tutur Ubedillah, kegaduhan di 2 ranah tersebut dapat mengganggu rancangan kinerja dan target yang ingin dicapai pemerintah saat ini.


"Sebetulnya, Presiden dan Wapres ingin tidak terjadi gaduh dalam ranah politik dan sosial," jelas Ubedillah. "(Itu) kepentingan ke sana dan pemerintahan ini terhalang karena gaduh ini kan yang bikin barisan orang di sekitarnya."

Sementara itu, pakar hukum dari Universitas Indonesia, Chudry Sitompul, mempertanyakan pihak yang mengusulkan mediasi dalam kasus dugaan penistaan agama. Pasalnya, menurut Chudry, pihak yang dirugikan Sukmawati dalam pernyataannya adalah seluruh umat Islam dan bukan organisasi tertentu.

"Kalau mediasi, siapa yang mau lakukan tidak jelas, ini kan yang dirugikan yang beragama Islam, publik," ujar Chudry. "Sekarang ini semestinya mediasinya enggak bisa karena yang dirugikan umum bukan kelompok tertentu."

Chudry juga menilai bahwa harapan Ma'ruf untuk melakukan mediasi justru secara implisit telah menyatakan bahwa Sukmawati bersalah. Pasalnya, Ma'ruf dinilai bermaksud untuk membuat Sukmawati meminta maaf hingga tidak sampai diseret ke pengadilan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru