Fadli Zon Nyinyir Penambahan Wamen: Cuma Upaya Bagi-Bagi Kekuasaan
Nasional

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali menyinyir soal rencana Presiden Joko Widodo yang akan menambah jatah kursi Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju.

WowKeren - Presiden Joko Widodo sedang berencana untuk menambah jatah kursi wakil menteri (wamen) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Rencana ini ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dengan nyinyir.

Fadli Zon menilai jika penambahan wamen ini hanyalah pemborosan bagi pemerintah. Fadli juga menyindir jika penambahan wamen ini hanyalah upaya bagi-bagi kekuasaan dari Presiden Jokowi kepada tim sukses Pilpres 2019 yang belum kebagian jatah kursi.

Oleh sebab itu, Mantan Wakil Ketua DPR ini menganggap jika penambahan Wamen ini tidak berguna bagi kebaikan rakyat. Menurutnya, rencana ini hanya sebagai kebutuhan negara belaka bukannya bekerja untuk rakyat.

"Ini kan menjadi satu upaya untuk membagi-bagi kekuasaan kepada timses dan mencari-cari posisi untuk orang-orang yang belum dapat posisi," kritik Fadli di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (26/11). "Jadi bukan mau bekerja untuk rakyat, untuk negara."

Sebelumnya rencana Jokowi untuk menambah wamen diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Padahal Jokowi juga telah terlebih dahulu melakukan pelantikan terhadap 12 wamen.


Moeldoko menjelaskan jika Jokowi kemungkinan akan menambah wamen di Kabinet Indonesia Maju sebanyak 6 orang. Walau begitu, Moeldoko juga kembali mengklarifikasi jika penambahan jumlah wamen tersebut bisa berubah.

Lebih lanjut Fadli kembali mengingatkan Jokowi soal rencana menyederhanakan birokrasi yang ada di Indonesia. Penambahan wamen ini dinilai Fadli tidak sesuai dengan komitmen Jokowi untuk memangkas birokrasi lantaran justru menambah bebas dan semakin boros anggaran.

"Kalau wakil menteri kecuali yang penting-penting, ya, oke lah," ujar Fadli. "Tapi yang kalau semuanya mau dijadikan wakil menteri menurut saya bukan efisiensi, namanya pemborosan."

Fadli juga menyebutkan jika penambahan wamen ini justru akan menghambat kinerja kementerian itu sendiri. Pasalnya, pengambilan keputusan-keputusan dalam kementerian nantinya akan menjadi lamban dan tidak efektif lantaran banyaknya wamen yang pastinya akan memunculkan berbagai pertimbangan.

Fadli juga tak lupa mengkritik keputusan Jokowi melantik tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Ia menyarankan agar Jokowi menunjuk orang yang cakap secara kemampuan ketimbang hanya berdasarkan pertimbangan usia yang masih sangat muda.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru