Pengamat Sebut Ada Intervensi Istana Di Balik Mundurnya Bamsoet Dari Pencalonan Ketum Golkar
Nasional

Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonannya untuk menjadi ketua umum partai Golkar. Menurut pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, ada intervensi dari Istana di balik hal itu.

WowKeren - Pada Selasa (3/12) kemarin, Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyatakan undur diri dari pencalonan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Ketua MPR RI itu mengklaim bahwa tindakannya tersebut dilakukan untuk menjaga keutuhan partai Golkar.

Namun, seorang pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia yakni Ujang Komarudin menilai bahwa tindakan Bamsoet tersebut tak lepas dari adanya intervensi Istana. Menurutnya, pemerintah selalu mengintervensi Munas Golkar yang menjadi ajang pemilihan Ketua Umum Golkar itu.

"Bohong jika tak ada intervensi. Jika tak ada tekanan dan intervensi Bambang Soesatyo tak akan mundur. Dan jika tak ada intervensi banyak kader Golkar yang akan maju," ujar Ujang yang dilansir Tempo pada Rabu (4/12). "Karena ada intervensi, sudah tahu siapa yang akan jadi."

Ujang mengatakan bahwa yang menyampaikan pesan istana kepada Bamsoet adalah Luhut Binsar Panjaitan. Hal ini karena ia adalah salah satu tokoh senior Golkar sekaligus perpanjangan tangan Jokowi. "Kan Bamsoet mundur juga di depan Luhut," kata Ujang.


Namun, saat memberikan sambutan di pembukaan Munas Golkar, Jokowi membantah ada intervensi istana dalam Munas Golkar. "Ada yang bilang, katanya istana intervensi. Tidak ada. Saya berikan jaminan, tidak ada," ujar Jokowi pada Selasa (3/12) kemarin.

Jokowi mengatakan bahwa kalaupun ada menterinya yang ikut campur dalam Munas Golkar dengan mengumpulkan para DPD, maka menteri itu adalah menteri-menteri dari Golkar sendiri. "Bisa saja Pak Agus (Agus Gumiwang) atau Pak Zainuddin Amali, atau Pak Jerry Sambuaga, atau Pak Luhut, bisa saja," ujar Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya ingin agar Partai Golkar terjaga karena bisa mempengaruhi stabilitas politik nasional. Hal ini menurutnya bisa berdampak pada kepercayaan asing untuk menanamkan modal di Indonesia.

"Kalau Golkar goyang, perpolitikan nasional goyang," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Munas Golkar. "Golkar panas, perpolitikan nasional panas. Golkar dingin, politik dingin."

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait