Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk Transparansi berdemo di depan Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada hari ini (4/12) untuk memberikan dukungannya kepada politisi PSI, William Aditya Sarana.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 04 Desember 2019 - 13:48 WIB
WowKeren - Nama politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, ramai diperbincangkan usai dirinya membongkar kejanggalan anggaran RAPBD DKI Jakarta ke media sosial. William lantas dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran tata tertib oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI atas aksinya tersebut.
Kini, sejumlah warga menunjukkan dukungan mereka kepada William. Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk Transparansi berdemo di depan Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada hari ini (4/12).
Massa yang kurang lebih berjumlah 40 orang tersebut tampak membawa poster dan topeng bergambar wajah William. Mereka juga membawa spanduk slogan tentang transparansi dan juga tulisan "Save William".
Menurut juru bicara aksi yang bernama Azas Tigor Nainggolan, selain bertujuan memberikan dukungan pada William, massa juga bertujuan untuk mengkritik DPRD. Khususnya BK DPRD DKI yang dinilai telah berusaha membungkam kritik William.
"Dukungan kepada William itu hanya simbol bahwa keterbukaan, transparansi adalah kewajiban anggota DPRD," terang Tigor dilansir Kumparan pada Rabu (4/12). "Upaya membungkam William yang dilakukan oleh anggota DPRD lain adalah upaya membungkam sikap kritis."
Tigor menilai bahwa William telah melakukan tugasnya dengan benar sebagai wakil rakyat. Oleh sebab itu, aksi William seharusnya juga diikuti oleh para anggota DPRD lainnya.
"Mengingatkan kepada anggota DPRD yang lain supaya mengikuti langkah-langkah keterbukaan informasi," tutur Tigor. "Dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah Jakarta."
Meski menyatakan William bersalah, BK DPRD DKI sebelumnya sempat memberikan apresiasi kepada politisi PSI tersebut. Ketua BK DPRD DKI, Achmad Nawawi, menghargai sifat kritis William.
"Prosesnya selesai. Terus tinggal berkasnya saya kasihkan kepada pimpinan," ujar Nawawi, Jumat (29/11). "Jadi secara umum seluruh anggota BK itu mengapresiasi sifat kritis William. Karena anggota dewan itu mesti kritis."
(wk/Bert)
