Menteri BUMN Erick Thohir Bakal Copot Dirut Garuda, Komisi VI DPR: Shock Therapy Ini Penting
Nasional

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menilai bahwa sikap tegas Menteri Erick Thohir memang diperlukan untuk menjaga integritas para direksi BUMN.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bakal mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., I Gusti Ngurah Askhara Danadiutra alias Ari Askhara. Pasalnya, komponen Harley Davidson bekas dan dua unit sepeda Brompton yang diselundupkan lewat pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia diduga merupakan milik Ari.

Keputusan Erick ini lantas mendapat dukungan dari anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade. Ia menilai bahwa Erick telah menangani kasus ini dengan cepat dan tegas.

Selain itu, Andre juga mempersilakan Kementerian Keuangan untuk membawa kasus ini ke meja hijau. Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut ada indikasi kerugian negara sebesar Rp 1,5 miliar akibat dugaan penyelundupan ini.

"Yang sekarang harus dilakukan Kementerian BUMN, pertama, kalau sudah terbukti yang bersangkutan (menyelundupkan barang), copot segera sesuai mekanisme yang berlaku," tutur Andre pada hari ini (5/12). "Kedua adalah kalau memang Kemenkeu merasa ini ada tindak pidana, ya silakan memprosesnya sesuai peraturan hukum yang ada."


Lebih lanjut, Andre memberikan pujian kepada Erick atas penanganan kasus ini. Wasekjen DPP Partai Gerindra tersebut menilai bahwa sikap tegas Erick memang diperlukan untuk menjaga integritas para direksi BUMN.

"Yang jelas kami di Komisi VI berharap kejadian kasus Dirut Garuda ini menjadi pembelajaran bagi seluruh direksi BUMN ke depan untuk jangan sampai menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi," pungkas Andre. "Dan saya mengapresiasi langkah Menteri BUMN yang bertindak cepat dan tegas untuk memecat yang bersangkutan. Shock therapy ini penting."

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani telah memaparkan detail penyelundupan tersebut. Menurutnya ditemukan 18 kotak di lambung pesawat tipe Airbus A330-900 NEO itu.

Sebanyak 15 kotak di antaranya berisi spare part Harley Davidson tahun 1972 yang bila ditotal mencapai Rp 800 jutaan. Sedangkan tiga kotak lainnya berisi sepeda Brompton beserta aksesoris dengan total harga berkisar Rp 50-60 juta per unit. "Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ungkap Sri Mulyani.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait