Sindir Penghina Banser 'Kafir', PKB: Tak Paham Esensi Takbir
Nasional

Video seorang pria yang menghina kedua anggota Banser 'kafir' menjadi sorotan baru-baru ini. PKB pun turut mengutarakan pendapatnya di mana si penghina tersebut dinilai tak paham sama sekali dengan esensi takbir yang sesungguhnya.

WowKeren - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria memaki dua anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) "kafir" karena tak mau mengucap takbir menjadi viral di media sosial. Viralnya video tersebut membuat sejumlah pihak turut menyoroti fenomena tersebut.

Salah satunya adalah Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq yang menilai penghina tersebut sebenarnya tak paham dengan esensi dan nilai Islam yang terkandung dalam kalimat takbir. Menurutnya, perlakuan kasar pria yang menghina tersebut justru menunjukkan kebodohannya.

"Takbir yang ditunjukkan oleh oknum tersebut menunjukkan ketidakpahamannya kepada nilai takbir," kata Maman dilansir CNNIndonesia, Rabu (11/12). "Dia menggunakan kalimat takbir untuk sebuah kebathilan yang dia paksakan, untuk sebuah kebodohan yang dia luncurkan."

Lebih lanjut, Maman mengatakan jika kalimat takbir tak seharusnya dimanipulasi menjadi alat untuk menunjukkan kesombongan terhadap orang lain. Sebaliknya, esensi kalimat takbir adalah bentuk pengakuan kecilnya seorang hamba terhadap kebesaran kekuasaan Allah SWT.


"Takbir adalah pernyataan seorang hamba betapa kita kecil di depan Allah, betapa tak berdaya di depan Allah," tuturnya. "Bukan untuk pemaksaan, bukan ketakaburan, bukan kesombongan."

Tak sampai di situ, Maman juga menyoroti kata "anjing" yang diucapkan oleh pria tersebut kepada kedua anggota Banser tersebut. Hal ini semakin menunjukkan jika si penghina sama sekali tidak mengerti nilai-nilai ajaran agama Islam yang mengedepankan kedamaian.

"Sekali lagi, anggota Banser telah membungkam pihak-pihak yang memanipulasi kalimat-kalimat tauhid, kalimat takbir untuk ego kesombongan dan ketakaburannya," katanya. Ia juga mengapresiasi sikap kedua Banser yang tetap tenang dan tak emosional meski sudah dihina.

Justru sikap kedua Banser itu mencerminkan esensi Islam sebenarnya yang tak mudah terprovokasi dan tak melayani orang marah. "Pada konteks inilah sebenarnya anggota Banser menjelaskan kepada publik jati diri seorang Banser," paparnya. "Banser akan menjaga nilai-nilai islam, Islam yang toleran, damai dan membangun peradaban."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait