DPC PDIP Solo mengusung Achmad Purnomo untuk menjadi Cawalkot alih-alih Gibran. Sang putra sulung Jokowi pun tak kehabisan akal dan mendaftar sebagai Cawalkot Solo lewat DPD PDIP Jateng.
- Elvariza Opita
- Jumat, 13 Desember 2019 - 16:40 WIB
WowKeren - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka sudah resmi mendaftar sebagai Calon Wali Kota Solo periode 2020-2025. Gibran sendiri mendaftar lewat DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah lantaran pendaftaran di DPC PDIP Solo sudah ditutup.
Pencalonan Gibran ini pun menjadi kontroversi tersendiri. Selain dianggap tengah membangun dinasti politik, Gibran juga dinilai terlalu mengotot untuk menjadi kepala daerah.
Menanggapi hal tersebut, "calon lawan" Gibran, Achmad Purnomo, pun angkat bicara. Purnomo sendiri menjadi calon lawan Gibran lantaran keduanya kompak mengincar kursi Solo 1 dengan diusung dari partai yang sama.
Kendati demikian, Purnomo rupanya hanya memberi respons kalem. Ia mengaku tak khawatir dengan pencalonan Gibran itu, walau berarti posisinya bisa tergeser kapan saja. Sebagai kader PDIP, Purnomo pun mengaku hanya menunggu rekomendasi dari DPP.
"Enggak ada kekhawatiran bagi saya. Karena saya, terus terang, ambisi saya hanya mengabdi pada masyarakat," jelas Purnomo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/12). "Kalau ternyata tidak diberikan rekomendasi, ya sudah."
Menurut Purnomo, dirinya dan Teguh Prakosa hanya ditugaskan oleh DPC PDIP Solo. Selebihnya merupakan wewenang dari DPP PDIP untuk memberikan rekomendasi.
"Saya dan Pak Teguh sudah bulat dicalonkan oleh DPC PDIP Surakarta," kata Purnomo, dilansir dari Kompas. "Tapi yang menentukan DPP, ya kita tunggu saja."
Purnomo pun mengaku belum membentuk tim pemenangan. Ia akan menyerahkan sepenuhnya kepada PDIP Solo sebagai partai pengusungnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo juga sudah memberikan tanggapannya soal pencalonan Gibran. Senada dengan Purnomo, Rudy juga hanya memberikan reaksi pasrah.
"Pokoknya tugas saya sebagai Ketua DPC di (proses tahapan) Pilkada sudah selesai. Dari anak ranting sampai PAC PDIP semua memilih Achmad Purnomo (dan) Teguh Prakosa," kata Rudy.
"Kita tunggu rekomendasi DPP, gitu aja," imbuhnya, seolah pasrah akan situasi yang ada. "Nggak tahu kapan (diumumkan), DPC kan kelasnya cuma RT."
(wk/elva)
