Warganet langsung memberikan beragam reaksi usai Presiden Jokowi melantik eks Menko Polhukam Wiranto sebagai Ketua Wantimpres 2019-2024. Komentar mereka pun sukses membuat nama Wiranto menjadi trending topic.
- Elvariza Opita
- Jumat, 13 Desember 2019 - 20:14 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo telah memilih dan melantik sembilan orang untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Pelantikan ini digelar pada Jumat (13/12) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dari kesembilan sosok tersebut, ada satu yang sukses besar dalam menimbulkan efek kejut. Yakni dipilihnya eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebagai Ketua Wantimpres.
Jokowi menyebut terpilihnya Wiranto karena pertimbangan banyaknya pengalaman sang eks menteri di bidang pemerintahan. "Tadi saya sampaikan, masalah pengalaman, track record. Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya panjang di pemerintahan," ujar Jokowi, dikutip Detik News.
Comeback-nya Wiranto di jajaran pemerintah ini pun langsung menjadi "santapan" warganet. Berbagai komentar pun mereka berikan di media sosial, termasuk Twitter, hingga membuat nama Wiranto menjadi trending topic Indonesia, tepatnya di urutan keenam.
Menariknya, komentar yang diberikan justru bernada sarkasme. Banyak yang menilai Jokowi terlalu cinta kepada Wiranto hingga terus memberinya posisi strategis, hingga menganggap Wiranto kelewat abadi di Indonesia.
"Ternyata lord wiranto masih abadi di negri ini," tulis @Th******rdi. "Gak ada yang abadi di dunia ini kecuali 'Wiranto ada di lingkaran kekuasaan'. No Wiranto, No Party," imbuh @Coff*******ck.
"Salut sama pak Wiranto dgn jabatan barunya Wantimpres . Gimana caranya agar bisa lintas orde seperti pak Wiranto gitu yaa. Apa perlu Semar Goyang atau Semar Mesem," kata @zeb******lla.
Selain Wiranto, Jokowi juga menunjuk Wantimpres dari berbagai kalangan. Tercatat ada perwakilan Wantimpres dari kalangan ulama seperti Habib Luthfi Yahya.
Selain itu Jokowi juga menunjuk sosok pengusaha seperti Dato Sri Tahir, bos Mayapada Group untuk menjadi "pembisiknya". Sementara, sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku menolak permintaan Jokowi untuknya menjadi Wantimpres.
(wk/elva)
