Garuda Kembali Berskandal, Dana CSR Kabarnya Disalahgunakan
Nasional

Badai yang menerpa Garuda Indonesia tampaknya belum berakhir. Pasca dilanda sejumlah kasus seperti penyelundupan hingga isu prostitusi, kini dugaan penyalahgunaan dana juga ikut meramaikan.

WowKeren - Berbagai skandal silih-berganti menerpa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sebagai pengingat, maskapai pelat merah itu pertama kali menarik perhatian masyarakat karena direktur utamanya, Ari Askhara, terciduk terlibat dalam penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Usai praktik penyelundupan itu terbongkar, berbagai skandal lain pun langsung menerpa Garuda Indonesia. Mulai dari isu prostitusi di kalangan pramugari dan direksinya, mark up harga pesawat yang melibatkan Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tommy Tampatty, hingga yang terbaru skandal penyalahgunaan dana CSR.

Dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Garuda Indonesia dilaporkan telah disalahgunakan oleh pihak tertentu. Hal ini diungkap oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.

"Ini kita lagi tanya juga teman-teman di Garuda," jelas Arya ketika dijumpai di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (16/12). "Apakah benar ada dana CSR yang ditujukan asosiasi awak kabin untuk proses pemilihan pimpinan atau apa."


Lebih lanjut disampaikan Arya, dana CSR yang diduga disalahgunakan mencapai Rp50 juta. Dana CSR yang seharusnya disampaikan ke masyarakat kabarnya justru dibuat pesta oleh lingkup internal.

"Ada bukti Rp50 juta, kita tanya juga Garuda kenapa bisa seperti itu," ungkap Arya, dilansir dari Detik Finance, Selasa (17/12). "Dana CSR kan keluar (disampaikan ke lingkup eksternal perusahaan), bukan internal, kenapa dipakai di dalam."

Oleh karena itu, Kementerian BUMN pun berusaha untuk terus melakukan evaluasi. Kejadian ini, imbuh Arya, juga sebagai pemicu bagi kementerian agar membuat sistem yang benar dalam penyaluran dana CSR.

"Ini evaluasi, kita lagi evaluasi PKBL dan CSR BUMN," pungkas Arya. "Kita secepatnya membuat sistem, sehingga tahu dana PKBL benar-benar diberikan orang yang tepat."

Sebelumnya Kementerian BUMN telah mengambil langkah tegas untuk "membersihkan" manajemen Garuda Indonesia dari direksi bermasalah. Salah satunya dengan mencopot sebanyak lima dewan direksi, termasuk sang direktur utama.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait