Menteri KKP Edhy Prabowo Ngaku Siap Ditenggelamkan Terkait Ekspor Benih Lobster
Nasional

Apabila kajian yang dilakukannya membuktikan bahwa ekspor benih lobster memang penting demi masyarakat luas, maka Menteri Edhy mengaku akan tetap memberlakukan kebijakan tersebut.

WowKeren - Rencana dibukanya kembali keran ekspor benih lobster hingga kini masih menuai polemik. Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ini ditentang keras oleh pendahulunya, Susi Pudjiastuti.

Meski demikian, Edhy menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menyurutkan semangatnya. Apabila kajian yang dilakukannya membuktikan bahwa ekspor benih lobster memang penting demi masyarakat luas, maka ia akan tetap memberlakukan kebijakan tersebut.

Edhy bahkan mengaku siap ditenggelamkan atau pun ditembak. "Jangankan ditenggelamkan, ditembak kepala pun, kalau saya yakin itu baik untuk kepentingan masyarakat, saya akan lakukan," tegas Edhy di Yogyakarta pada Kamis (19/12).

Diketahui, istilah "ditenggelamkan" populer lantaran kerap digunakan mantan Menteri KKP Susi. Edhy lantas menjelaskan bahwa polemik ekspor benih lobter ini muncul lantaran masyarakat menerima informasi yang tidak utuh.

Menurut Edhy, apa yang menjadi permasalahan seputar ekspor itu, sebenarnya sudah diutarakan sejak lima tahun silam namun tak kunjung dijalankan. "Sekali lagi, jangan dipertentangkan kalau kami akan mengekspor benur atau baby lobsternya. Bukan itu tujuannya," tutur Edhy.


Lebih lanjut, Edhy kembali menjelaskan bahwa tujuan rencana ekspor ini adalah agar masyarakat yang selama ini hidupnya tergantung dari benih lobster bisa sejahtera. "Orang yang menolak (soal wacana ekspor) itu kan enggak tahu isi dan masalah sebenarnya. Hanya ikut ikutan saja kebanyakan," ungkap Edhy.

Meski demikian, Edhy mengakui bahwa sumber polemik rencana ekspor ini adalah komoditas benih lobster itu sendiri. Edhy menuturkan apabila benih lobster berhasil dibudidayakan dan dikembangkan di Tanah Air, maka ekspor hasil budidaya atau pembesaran lobster tersebut tidak akan menjadi masalah.

"Sekarang kan yang jadi masalah benurnya, baby lobsternya," terang Edhy. "Kalau memang bisa dikembangkan di sini benih itu, ya kita bisa ekspor hasil pembesarannya."

Tak hanya itu, Edhy juga menjelaskan bahwa Kementeriannya tidak menutup mata terhadap kritik dan masukan soal wacana ekspor ini. Kini, pemerintah baru berada dalam tahap mendengar masukan masyarakat dan tidak mengeluarkan biaya apapun.

"Kami masih mendengar dan menyiapkan aturan, belum ada juga intervensi APBN," pungkas Edhy. "Walaupun ke depannya akan ada misalnya untuk membantu infrastruktur untuk membantu pembesaran (lobster)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait