Bunuh Jenderal Iran, Trump Buka Suara Dan Langsung Kibarkan Bendera Amerika Di Twitter
Dunia

Bertanggung jawab dalam pembunuhan Jenderal Iran, Presiden Donald Trump memberikan pernyataan ini dan langsung mengibarkan bendera Amerika Serikat di Twitter.

WowKeren - Amerika Serikat (AS) telah membunuh komandan pasukan elit Quds Iran, Jenderal Qasem Soleimani di Irak pada Jumat (3/1). Serangan udara pasukan AS yang telah membombandir Soleimani saat turun dari pesawatnya di Bandara Internasional Irak tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Donald Trump.

Pasca penyerangan tersebut, Trump langsung mengibarkan bendera Amerika Serikat di akun Twitter miliknya sebagai tanda kemenangan. Gambar bendera tersebut hingga kini sudah di retweet hingga 150 ribu kali dan disukai hingga 680 ribu akun.

Trump Perintahkan Bunuh Jenderal Iran

Twitter

Trump akhirnya memberikan pernyataan secara langsung terkait keberhasilan AS dalam membunuh Jenderal Soleimani. Ia menegaskan jika negaranya sama sekali tidak berupaya untuk menjatuhkan Pemerintahan Iran.

Menurut Trump, tindakan Amerika untuk membunuh Soleimani merupakan upaya dalam menjaga perdamaian. Pasalnya, Soleimani disebutkan telah merencanakan sejumlah serangan untuk menghabisi para diplomat serta personel militer Amerika.

"Soleimani merencanakan serangan segera terhadap para diplomat dan personel militer Amerika," kata Trump dalam sebuah pernyataan di depan kamera televisi di Florida dikutip dari CNN. "Tetapi kami menangkapnya dalam tindakan itu dan menghentikannya."


Serangan Trump ini telah memicu ketegangan dunia antara Amerika dan Iran. Bahkan, tagar Wolrd War III (Perang Dunia ke-3) menjadi perbincangan yang paling banyak dibicarakan di media sosial saat ini tepat setelah serangan Amerika kepada Soleimani.

Namun, Trump rupanya berusaha menurunkan tensi ketegangan dengan menekankan jika ia sama sekali tidak ingin memerangi Iran. Trump mengatakan jika pembunuhan Soleimani dilakukan justru untuk menghentikan perang.

"Kami mengambil tindakan tadi malam untuk menghentikan perang. Kami tidak mengambil tindakan untuk memulai perang," tegas Trump. "Kami tidak mencari perubahan rezim."

Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran yakni Ayatollah Ali Khamenei telah menyampaikan kemarahannya atas kematian salah satu Jenderal mereka. Khamenei bersumpah akan memberikan pembalasan dendam yang hebat kepada Amerika atas tindakan mereka.

Kini, Khamenei telah menetapkan masa berkabung selama tiga hari di seluruh Iran untuk menghormati jasa Soleimani. Selama ini, Soleimani telah menjadi sosok yang paling dikagumi oleh warga Iran sebagai pahlawan karena tanpa pamrih selalu berjuang dalam memerangi musuh-musuh di luar negeri.

Khamenei pun mengatakan jika Soleimani telah mati sebagai seorang pahlawan yang memperjuangkan nnegaranya. "Mati syahid menjadi hadiah atas upaya-upaya tanpa henti yang dilakukannya dalam beberapa tahun ini," ucap Khamenei.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru