Buntut Habisi Jenderal Iran, Irak Meradang Dan Gelar Voting Usir Militer AS
Dunia

Lakukan serangan yang menghabisi nyawa orang kedua di Iran yakni Jenderal Qasem Soleimani, parlemen Irak ikut meradang dan akan usir seluruh militer Amerika Serikat (AS).

WowKeren - Amerika Serikat (AS) telah membunuh komandan pasukan elit Quds Iran, Jenderal Qasem Soleimani di Irak pada Jumat (3/1). Serangan udara pasukan AS yang telah membombandir Soleimani saat turun dari pesawatnya di Bandara Internasional Irak tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Donald Trump.

Buntut dari serangan yang menghabisi Jenderal Soleimani, Parlemen Irak pun ikut meradang. Mereka memerintahkan AS untuk segera menarik ribuan prajuritnya dari pangkalan militer di Irak. Apalagi, serangan tersebut juga turut menewaskan tokoh militer Irak yakni Abu Mahdi al-Muhandis.

Seperti yang dilansir dari CNN, hingga saat ini prajurit AS yang bertugas di Irak mencapai 5.200 orang. Prajurit AS ini bertugas di Irak untuk mendukung pasukan lokal dalam melawan serta mencegah bangkitnya kelompok teroris ISIS. Koalisi antara pasukan AS dan Irak untuk melawan ISIS ini telah terjadi sejak 2014 silam.


Namun setelah melihat serangan AS terhadap Iran yang menewaskan Soleimani, Parlemen Irak pun berniat membatalkan koalisi mereka. Perdana Menteri (PM) Irak, Adel Abdul Mahdi langsung menghadiri rapat luar biasa di parlemen yang membahas serangan AS.

PM Abdul Mahdi bergabung bersama 168 anggota parlemen Irak mengadakan pemungutan suara terkait pengusiran tentara-tentara AS. Hasilnya, Parlemen Irak yang beranggotakan 329 orang mencapai keputusan untuk melakukan pengusiran militer AS dari negara mereka.

Dalam voting tersebut, Parlemen Irak mendukung resolusi yang meminta agar pemerintah mereka segera mengkhiri kesepakatan yang mendasari pengerahan AS ke Irak. "Parlemen telah memilih untuk memercayakan pemerintah Irak guna membatalkan permintaan kepada koalisi internasional untuk membantu memerangi ISIS," ujar Ketua Parlemen Irak, Mohammed Halbusi pada Minggu (5/1).

Kabinet Pemerintah Irak nantinya masih akan mengambil keputusan akhir. Namun Perdana Menteri Abdul Mahdi dalam pidatonya telah menyiratkan dukungan untuk melakukan pengusiran tentara AS dari negara mereka. "Kita menghadapi dua pilihan utama (pengusiran atau tidak tentara AS dari Irak)," ucap Abdul Mahdi.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru