Bukan Rp 10 Triliun, BPK Ungkap Potensi Kerugian Asabri Yang Sebenarnya
Nasional

Menko Polhukam Mahfud MD memperkirakan kerugian negara akibat kasus korupsi di asuransi BUMN Asabri mencapai Rp 10 triliun. Namun ternyata hasil pemeriksaan oleh BPK mengungkap hal berbeda.

WowKeren - Selain kasus gagal bayar polis oleh asuransi Jiwasraya yang berujung pada dugaan megakorupsi, Indonesia juga tengah dibuat heboh dengan skandal serupa di Asabri. Dengan demikian, kasus Asabri menjadi skandal dugaan korupsi kedua yang terjadi di tubuh BUMN asuransi.

Kekinian kasus ini memang masih diselidiki oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pasalnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD awalnya hanya menyampaikan selentingan yang beredar.

Kekinian BPK dilaporkan telah berhasil memverifikasi isu tersebut. Tak main-main, BPK melaporkan potensi kerugian negara dari kasus Asabri ini bisa mencapai lebih dari dugaan Mahfud sebelumnya, yakni Rp 10 triliun.

"Ya kemungkinan bisa lebih dari Rp 10 triliun," kata anggota BPK Harry Azhar Azis, Rabu (15/1). "Berkisar Rp 10 triliun sampai Rp 16 triliun."


Namun demikian, kelanjutan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus ini baru akan dibahas di sidang BPK. Informasi ini juga dibenarkan oleh anggota BPK Achsanul Qosasi.

Achsanul menyebut pihaknya telah melakukan audit pada 2016. Hasilnya, ditemukan adanya potensi kerugian negara senilai Rp 637,1 miliar. "Mungkin saja (ada) pemeriksaan lebih lanjut. Nanti diputuskan di Sidang BPK," terang Achsanul, Selasa (14/1).

Di sisi lain, kasus dugaan korupsi Asabri ini telah menuai beragam reaksi. Tak hanya dari manajemen yang mengaku enggan pihaknya dinilai gagal dalam mengelola keuangan Asabri, pengguna asuransi ini pun angkat bicara.

Salah satunya adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu mengaku tak pernah mengetahui ada permasalahan di Asabri selama ia menjabat. Namun demikian Moeldoko mengaku tak tahu-menahu bila ada masalah di internal Asabri karena perusahaan itu di luar organisasi TNI.

"Selama saya menjadi Panglima enggak ada sih ya persoalan-persoalan itu muncul. Semuanya baik," ungkap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (14/1). "Tapi sekali lagi bagaimana di dalamnya sama sekali kita enggak paham karena jauh antara Cilangkap dengan Asabri itu enggak ada kontak langsung."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait