Menko Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan setidaknya tiga nama yang digadang-gadang menjadi tim dewan pengarah pemindahan ibu kota, salah satunya eks PM Inggris Tony Blair.
- Elvariza Opita
- Kamis, 16 Januari 2020 - 10:08 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo benar-benar serius menggarap rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia. Sebagai pengingat, sedianya pemerintah akan memindahkan pusat administratif negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Salah satu yang tengah dipersiapkan kini adalah tim dewan pengarah. Menariknya, Jokowi ternyata tak hanya melibatkan talenta terbaik nasional, tetapi juga melirik sosok-sosok dari internasional.
Sejauh ini tercatat ada tiga nama yang dipercaya pemerintah untuk menjadi dewan pengarah pembangunan Ibu Kota baru. Yakni Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ), pendiri Softbank Masayoshi Son, dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Informasi ini dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pun memastikan ketiganya terlibat dalam pemindahan Ibu Kota karena sudah bertemu dengan Jokowi.
"Iya bagus kan itu ada tiga. Sheikh Mohammed bin Zayed, terus Tony Blair terus Masayoshi," ujar Luhut ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/1). "Sudah pasti. Sudah ketemu Presiden sama itu. Itu proses sudah lama itu."
Lantas apa posisi ketiga figur asing itu di rencana pemindahan Ibu Kota? "Ya nanti memberikan advisory (arahan) dan mempromosikan Indonesia," jelas Luhut, seperti dilansir dari laman Detik Finance, Kamis (16/1).
Terlibatnya figur-figur internasional sekaliber ketiganya pun menjadi pertanyaan publik. Menanggapinya, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengungkapkan alasan Jokowi.
"Presiden Jokowi sebagaimana yang sudah kami sampaikan mencoba melibatkan semua pihak secara internasional di dalam upaya untuk membangun ibu kota baru," tutur Fadjroel, Senin (13/1). "Karena salah satu yang diinginkan oleh beliau bahwa ibu kota baru Indonesia ini merupakan persembahan Indonesia untuk dunia."
Harapannya, Ibu Kota baru nanti bisa dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih. Untuk urusan ini, Indonesia pun akan bekerja sama dengan Jepang di sektor transportasi serta Korea Selatan di aspek kecerdasan buatan.
(wk/elva)
