Istana Justru Bela Dosen Unnes yang Dibebastugaskan Karena Diduga Hina Jokowi
Nasional

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian angkat bicara soal kasus pembebastugasan dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diduga menghina Presiden Jokowi.

WowKeren - Seorang dosen di Universitas Negeri Semarang (Unnes) dibebastugaskan usai diduga menghina Presiden Joko Widodo di media sosial. Pembebastugasan dosen tersebut mulai berlaku sejak 12 Februari 2020 berdasarkan Keputusan Rektor Unnes Nomor B/167/UN37/HK/2020.

Menanggapi kasus ini, pihak Istana Kepresidenan pun buka suara. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai Unnes terburu-buru membebastugaskan dosen tersebut. Menurutnya, polisi lah yang seharusnya berhak menentukan ada tidaknya ujaran kebencian.

"Kebebasan berpendapat perlu dihormati dan menentukan suatu pernyataan itu ujaran kebencian atau bukan harus melalui suatu proses hukum yang tepat," tutur Donny dilansir detikcom pada Senin (17/2). "Saya kira kalau masih bersifat dugaan atau prasangka bahwa terjadi ujaran kebencian terlalu terburu-buru proses pembebastugasan dosen tersebut."

Donny menyebut bahwa keputusan yang tidak didasarkan oleh proses hukum jelas berarti bersifat terburu-buru. "Kalau itu keputusan sepihak, tidak didasarkan proses hukum jelas, saya pikir terlalu terburu-buru," jelas Donny.


Sementara itu, dosen yang dibebastugaskan tersebut telah diperiksa dan memberikan penjelasan atas unggahannya yang dianggap menghina Jokowi. Unggahan yang dimaksud dibuat pada 10 Juni 2019 di Facebook.

"Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini," demikian kutipan unggahan dosen tersebut. "Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?"

Menurut dosen bernama Dr Sucipto Hadi Purnomo tersebut, unggahan itu dibuat setelah melewati masa Pilpres 2019. Ia juga mengaku menulis unggahan satire tersebut untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.

"Iya benar yang itu, apakah menghina Jokowi? Itu satire," tegas Sucipto dilansir detikcom. "Saat itu kan trending Jokowi yang jalan-jalan dengan Jan Ethes, beritanya gegap gempita. Itu kan menimbulkan rasa iri, kemudian orang-orang, jika ada yang tidak beres, kemudian menyalahkan Jokowi, dikit-dikit salah Jokowi. Apakah saya menyalahkan Jokowi? Asyik sama Jan Ethes apa salahnya, tanda tanya pula. Satirenya ke yang menyalahkan Jokowi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait