Prabowo Dinobatkan Jadi Menteri Terbaik, Pengamat: Dia Kan Belum Ngapa-Ngapain
Instagram
Nasional

Menhan Prabowo Subianto dinobatkan sebagai menteri terbaik oleh lembaga survei Indo Barometer, pengamat mempertanyakan gebrakan apa saja yang sudah dilakukan.

WowKeren - Prabowo Subianto baru-baru ini telah dinobatkan sebagai menteri terbaik oleh lembaga survei Indo Barometer atas kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet Indonesia Maju. Penobatan tersebut berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Indo Barometer kepada sejumlah masyarakat.

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Univeristas Padjajaran, Muradi turut angkat berbicara mengenai penobatan Prabowo sebagai menteri terbaik tersebut. Muradi menghargai pilihan publik terhadap Prabowo, namun ia berpendapat jika Ketua Umum Partai Gerindra tersebut belum berbuat apa-apa.

"Kalau publik umum sih mungkin menilainya hebat, tapi secara substantif belum ngapa-ngapain beliau (Prabowo)," kata Muradi seperti dilansir Detik, Senin (17/2). "Beliau memang melakukan beberapa kali kunjungan kerja, walaupun baru sebatas pada penguatan program yang sudah ada."

Muradi mengatakan sejauh ini Prabowo belum memiliki gebrakan yang signifikan sebagai seorang menteri. Menurutnya, kegiatan Prabowo selama ini barulah sekedar bertemu dengan pejabat negara asing selama menjadi Menhan dimana hal tersebut dinilai hanyalah seremonial saja.

"Masih belum ada gebrakan yang spektakuler, yang membuat kita mengatakan bahwa orang ini sudah menjalani fungsi dengan baik," ungkap Muradi. "Apa yang ada di berita, yang beliau lakukan cenderung seremonial, normatif."


"Misalnya presiden minta penguatan industri pertahanan, kan dia belum ngapa-ngapain. Dia kunjungan kemarin ke PT Pindad, PT PAL, ya hanya itu," sambungnya. "Belum sampai pada tahapan apa yang bisa dilakukan oleh menteri pertahanan untuk memperkuat itu. He did nothing yet (dia belum melakukan apa-apa sekarang)."

Muradi mengatakan Prabowo justru hanya menjalankan program yang sudah ada sebelumnya dan tidak melakukan gebrakan baru. Sebagai contoh adalah program transfer of technology (TOT) serta pertukaran perwira. "Itu kan (program) sudah lama, di zaman Ryamizard," ujar Muradi.

Menurut Muradi, alasan responden memilih Prabowo sebagai menteri dengan kinerja terbaik dalam 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lantaran pengaruh media. Selain itu, publik juga dinilai mengapresiasi Prabowo karena mau meninggalkan egonya mesti dua kalah dari Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019.

"Pertama, memang dalam tiga bulan terakhir yang paling agresif melakukan kerja, kunjungan kerja, dan sebagainya. Kan dia keliling dunia tuh, ke Prancis , Rusia, Turki, Malaysia, dan seterusnya," jelas Muradi. "Pemberitaannya kan masif, publik merasa itu kerja-kerja Kemenhan. jadi memang ada masivitas kerja selama 3 bulan pertama pemerintahan."

"Ada apresiasi publik karena Pak Prabowo kan dianggap kompetitor dua kali, tapi kemudian dia anggap menjalankan fungsi dengan profesional selama menjadi Menhan," sambungnya. "Makanya kemudian publik merasa Pak Prabowo ini menanggalkan hal yang bersifat personal, dia dianggap melakukan langkah-langkah yang profesional."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru