BangtanTV merilis reaksi BTS terhadap video musik 'Black Swan' mereka. Suga yang dikenal 'tukang komen' paling menarik perhatian penggemar karena komentar-komentarnya.
- Chusnul Chotimah
- Rabu, 18 Maret 2020 - 12:43 WIB
WowKeren - BTS (Bangtan Boys) mengejutkan penggemar dengan tiba-tiba merilis video musik atau MV resmi "Black Swan" pada 5 Maret tengah malam KST. "Black Swan" merupakan lagu pra rilis dari album terbaru mereka yang bertajuk "Map of the Soul: 7".
MV "Black Swan" difilmkan di Los Angeles Theatre yang bersejarah dan makin menambah sisi seni dalam lagu tersebut. Bangunan klasik dan koreografi para member yang indah makin membuat MV begitu keren dan berkelas. Koreografi, pencahayaan, lokasi dan sebagainya diatur dengan sempurna sehingga ARMY benar-benar akan jatuh cinta pada RM (Rap Monster) dan kawan-kawan.
Selasa (17/3), BangtanTV merilis reaksi BTS terhadap video musik "Black Swan" mereka. Di dalamnya, para member memuji penampilan satu sama lain, berbicara tentang pembuatan film, dan berteriak histeris ketika melihat sayap Jimin BTS.
Di antara semua member, Suga yang dikenal "tukang komentar" paling menarik perhatian penggemar. Kapan pun BTS bereaksi terhadap video musik dan rekaman konser mereka, komentar Suga yang blak-blakan selalu mengundang tawa penggemar. Tidak terkecuali komentarnya terhadap MV "Black Swan".
Suga terus membuat ARMY terhibur dengan komentar blak-blakannya. Pertama, pemilik nama Min Yoongi itu menyebut karya visual ini sebagai video musik khas K-Pop. Ia mengatakan, "Ini tipikal MV K-Pop."
Kemudian, ketika J-Hope menunjukkan seberapa besar lensa sudut lebar kamera yang mereka kaki Jimin, Suga menambahkan secara spesifik, "Sepertinya kakinya 320mm."
Puncaknya adalah ketika Suga menyimpulkan bahwa tarian memilukan Jimin yang menggambarkan "kematian pertama" sebagai mabuk. "Jimin menderita karena mabuk," ucapnya santai.
Sementara itu, "Black Swan" dikatakan terinspirasi oleh kutipan penari Amerika Martha Graham yang berbunyi "Seorang penari meninggal dua kali. Sekali ketika mereka berhenti menari, dan kematian pertama ini lebih menyakitkan". Lagu ini mengungkapkan rasa takut saat ketika seorang artis tidak bisa lagi tampil di atas panggung.
(wk/chus)
